Hangout

Sejarah Singkat Pembangunan Jalan Raya Pertama di Indonesia

Jalan Raya Pos atau Jalan Daendels adalah jalan raya pertama di Indonesia yang dibangun sepanjang 1.000 km dari Anyer, Banten hingga Panarukan, Jawa Timur.

Jalan Raya Pos menjadi sejarah kelam perjuangan bangsa di masa Kolonial Belanda. 

Lantas, bagaimana sejarah jalan pertama di Indonesia dibangun dan siapa sosok pertama yang memerintahkan pembangunan ini?

Sejarah jalan raya pertama di Indonesia pertama kali dicetuskan oleh Herman Willem Daendels.

Daendels dikenal sebagai pengikut setia Napoleon Bonaparte.

Sosok Daendels memimpin Legiun Batavia mencuri perhatian Napoleon Bonaparte. Sampai pada akhirnya, Napoleon memerintahkan adiknya, Louis (Lodewijk) Napoleon yang menjadi Raja Belanda untuk mengirim Daendels ke Jawa dan mengangkatnya menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36.

Sebelum berangkat ke Batavia, Raja Louis memberikan dua titah kepada Daendels. Pertama, menyelamatkan Jawa dari serangan Inggris. Kedua, membenahi sistem administrasi di Jawa.

Akhirnya, Daendels tiba di Batavia (Jakarta) pada 25 April 1808.

Sebelum melakukan pekerjaannya, Daendels melakukan perjalanan dari Buitenzorg (Bogor) ke Semarang. Dia mengamati seluruh kondisi jalanan yang dilewati dan menilai bahwa infrastruktur daerah setempat kurang efektif untuk kepentingan militer maupun ekonomi.

Tak lama kemudian, Daendels mengutus Kolonel von Lützow untuk melakukan survei dan memetakan jalanan Bogor-Cirebon.

Setelah hasil survei selesai, Daendels memulai proyek pertama pembangunan jalan raya pertama di Indonesia dari Bogor hingga Cirebon pada 29 April 1808.

Proyek pembangunan Jalan Raya Pos selesai pada 25 Mei 1808 dan sudah bisa dilalui oleh kereta kuda.

Proses pembangunan jalan raya pertama di Indonesia di era Kolonial Belanda - inilah.com
Photo: Asatic (Anyer Satria Community)

Tidak puas dengan satu lokasi, pada bulan Mei 1808 Daendels mulai melanjutkan proyek pembangunan jalan di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa yang sekarang dikenal sebagai Jalur Pantura.

Tercatat, proyek pembangunan jalan ini selesai di tahun 1810 dengan menggunakan teknologi dan teknik yang lebih modern (pada masanya).

Proses pembangunan jalan raya pertama di Indonesia - inilah.com
Photo: Tapak.id

Di masa Kolonial Belanda, pembangunan Jalan Raya Pos adalah pembangunan infrastruktur yang paling besar dan tidak ada pembangunan jalan raya yang semegah jalan ini.

Hingga saat ini, pembangunan Jalan Raya Pos masih dinikmati oleh masyarakat dan menjadi salah satu jalur lalu lintas utama di Pulau Jawa.

Masa Kelam Pembangunan Jalan Raya Pos

Pembangunan Jalan Raya Pos menjadi salah satu proyek mahakarya masa Kolonial Belanda yang masih dinikmati hingga saat ini.

Namun berbagai sumber sejarah menjelaskan bahwa proyek ini merupakan aksi genosida dan kerja paksa yang dilakukan oleh Belanda kepada masyarakat Pulau Jawa.

Namun menurut Asvi Warman Adam dalam tulisannya di Majalan Tempo yang berjudul “Karya Raksasa Daendels”, narasi tersebut hanya dibuat oleh lawan politik Daendels yang menuduh pembangunan pemerintah Kolonial tidak punya modal uang sama sekali.

Bahkan tak sedikit catatan sejarah yang menyebut sebanyak 12 ribu pekerja tewas, termasuk 500 pekerja di proyek Megamendung.

Asvi berpendapat bahwa narasi itu harus diteliti lebih lanjut. Sebab, catatan sejarah yang menceritakan peristiwa tersebut ditulis oleh lawan politik Daendels.

Dampak Pembangunan Jalan Raya Pos

Jalan Raya Pos atau De Grote Postweg awalnya dibangun untuk mempersiapkan pertahanan di pantai utara Pulau Jawa pada 1808.

Tapi di luar ekspektasi, ternyata sepanjang jalur tersebut mampu mengubah kondisi ekonomi dan kehidupan masyarakat Pulau Jawa secara besar-besaran.

Bahkan, durasi perjalanan dari Batavia ke Surabaya hanya menghabiskan waktu lima hari saja.

Tidak hanya itu, Jalan Raya Pos ini melahirkan banyak pedagang yang mencari peruntungan dari pasar dan toko yang dibangun sepanjang Jalan Raya Pos.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button