Hangout

Sepanjang 2021, 900 Ribu Pelancong DKI Jakarta Liburan ke Cirebon

Sejumlah destinasi wisata, baik wisata alam sampai sejarah, ramai pengunjung di Kota Cirebon setiap bulannya. Dalam catatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Jawa Barat, mencatat pada tahun 2021 kunjungan wisatawan ke wilayah itu mencapai 3,6 juta orang, dan melebihi target sebanyak 2,1 juta orang. Terbanyak datang dari Jakarta 25,28 persen atau sekitar 900 ribu pengunjung.

“Pada tahun 2021 ada 3.669.195 wisatawan yang datang ke Kota Cirebon,” kata Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Kota Cirebon Hanry David di Cirebon, Sabtu.

Ia mengatakan meskipun masih masa pandemi COVID-19, wisatawan yang berkunjung ke kota yang dijuluki Kota udang melebihi target.

Pencapaian sektor pariwisata itu, kata David, karena adanya perbaikan teknik perhitungan, baik secara manual maupun digital. Selain itu koordinasi antara pemda dengan pelaku usaha bisa berjalan baik.

“Data tersebut, merupakan akumulasi dari pengunjung 20 hotel bintang, 41 hotel non-bintang, 63 rumah makan/resto dan 39 objek wisata dan tempat hiburan,” tuturnya.

Pencapaian tersebut juga buah hasil kebijakan pimpinan daerah dan Satgas COVID-19 yang mampu para pelaku usaha maksimalkan.

“Hasil ini tidak lepas dari kebijakan pimpinan, sehingga bisa membantu pelaku usaha,” ujarnya.

Dari jumlah wisatawan yang datang, lanjut David, Jakarta menjadi kota asal yang paling tinggi, yakni 25,28 persen, disusul Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) 22 persen, Bandung 9,20 persen dan Bekasi 3,54 persen.

“Wisatawan asing juga ada, benua Asia paling tinggi mencapai 88,60 persen dari jumlah wisatawan asing yang datang,” lanjutnya.

Sedangkan untuk target tahun 2022, David optimistis, jumlah wisatawan di Kota Cirebon bisa menembus angka 4 juta. Baik dari kunjungan hotel, kuliner, objek wisata dan tempat hiburan.

Ia juga mengimbau para pelaku usaha bisa memperhatikan standar pariwisata, yakni Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.

“Apabila pandemi terus melandai dan ada peningkatan aktivitas, maka sektor wisata akan berjalan dengan baik,” katanya.

Sebagai informasi, di kawasan Cirebon memiliki sejumlah lokasi yang ramai pengunjung di antaranya museum pusaka keraton.

Pelancong dapat melihat-lihat berbagai koleksi museum yang menata kembali pusaka era akhir kerajaan Pajajaran, Sunan Gunung Jati, dan masa Fatahilah mengusir Lortugis di Sunda Kelapa.

Ada juga peninggalan salah satu istri Sunan Gunung Jati, Putri Ong Tien Nio dari Cina. Ada peninggalan era Panembahan Ratu Cirebon, sultan-sultan Kasepuhan Cirebon, dan lainnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button