News

Serangan Hamas Menginspirasi Ancaman Teror di Dunia Termasuk Indonesia

Serangan Hamas terhadap Israel akan memicu dan menginspirasi ancaman teror di seluruh dunia. Di Indonesia peristiwa yang terjadi di Palestina ini juga bisa berdampak pada membangkitnya sel-sel teroris yang sudah lama tidur.

Direktur FBI Christopher Wray pada sidang kongres Selasa (30/10/2023), mengatakan bahwa sejak dimulainya konflik Israel-Palestina di Gaza awal bulan ini, sejumlah organisasi teror asing telah menyerukan serangan terhadap Amerika dan negara-negara Barat, sehingga secara signifikan meningkatkan ancaman di dalam negeri AS.

“Tindakan Hamas dan sekutunya akan menjadi inspirasi yang belum pernah kita lihat sejak ISIS meluncurkan kekhalifahannya beberapa tahun lalu,” kata Wray, mengutip Reuters.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam sidang di hadapan Komite Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan Senat AS yang berfokus pada ancaman terhadap Amerika Serikat. Pemerintah AS telah melihat peningkatan ancaman terhadap orang-orang Yahudi, Muslim dan Arab-Amerika sejak pecahnya pertempuran di Gaza, kata para pejabat.

Jumlah serangan terhadap pangkalan militer AS di luar negeri oleh kelompok milisi yang didukung Iran telah meningkat bulan ini, kata Wray. Serangan dunia maya terhadap AS yang dilakukan oleh Iran dan aktor non-negara kemungkinan akan memburuk jika konflik meluas, katanya.

Dalam sidang tersebut, Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas mengatakan bahwa kebencian yang ditujukan kepada pelajar Yahudi di AS setelah dimulainya konflik Israel-Palestina di Gaza telah menambah peningkatan antisemitisme.

Gedung Putih menyatakan kekhawatirannya minggu ini atas laporan insiden anti-Yahudi di universitas-universitas AS karena ketegangan telah mendorong pejabat universitas untuk memperketat keamanan.

Pada pertemuan puncak ransomware yang diselenggarakan oleh Gedung Putih, Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan dia telah mengarahkan Departemen Kehakiman AS untuk membantu penyelidik Israel menyelidiki aliran keuangan ke Hamas, termasuk yang melibatkan cryptocurrency.

Kekhawatiran di Indonesia

Sementara itu Mabes Polri menyebut perang antara kelompok Hamas di Palestina dan Israel turut berdampak membangkitkan sel-sel teroris di Indonesia. “Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada,” ujarnya kepada wartawan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Kapolri mengaku telah memerintahkan seluruh anggotanya untuk mengantisipasi serangan teror akibat peningkatan eskalasi tersebut. Listyo juga memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas seluruh potensi atau tanda gangguan keamanan khususnya selama pelaksanaan Pemilu 2024. 

“Kita siapkan di semua wilayah kantong-kantong yang memang kita tengarai bahwa di situ banyak sel-sel tidur untuk betul-betul kita awasi secara ketat,” ujar perwira bintang empat Polri itu. “Saya kira itu menjadi bagian tugas kita. Mudah-mudahan semuanya bisa kita laksanakan dengan baik dan semuanya bisa berjalan aman,” imbuhnya.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri belum lama ini menangkap total 59 orang tersangka terorisme sepanjang Oktober 2023. Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan seluruh tersangka itu dinilai terbukti terafiliasi dengan jaringan teror Jemaah Islamiyah (JI), Jemaah Ansharut Daulah (JAD), dan Anshor Daulah (AD). Aswin menyebut dari total teroris yang telah ditangkap itu, 40 di antaranya merupakan anggota JAD yang hendak menggagalkan pelaksanaan Pemilu serentak 2024.

Ia menjelaskan seluruh tersangka itu merupakan anggota dari kelompok JAD pimpinan AU yang telah melakukan baiat atau memberikan dukungan terhadap Daulah Islamiyah alias ISIS. “Bagi mereka pemilu adalah rangkaian demokrasi, dimana demokrasi itu adalah maksiat, demokrasi ini adalah sesuatu yang melanggar hukum bagi mereka,” ujarnya, Selasa (31/10).

Dalam perencanaannya, Aswin mengatakan kelompok tersebut berniat melakukan serangan terhadap aparat-aparat keamanan yang bertugas dalam rangkaian Pemilu. “Mereka berencana melakukan serangan terhadap aparat-aparat keamanan yang menjadi fokus pengamanan dalam rangkaian kegiatan pemilu tersebut,” jelasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button