News

Seruan Said Iqbal ke Publik: Sakit Hati Boleh, Bayar Pajak Tetap

Presiden Partai Buruh Said Iqbal meminta masyarakat untuk tetap bayar pajak meski memberikan kritik keras terhadap Direktorat Jenderal Pajak. Hal itu diserukan Said saat menyampaikan orasi di depan Kantor Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

“Kita wajib membayar pajak. Saya serukan setiap rapat, aksi pada hari ini saya sampaikan kepada kawan-kawan, tetaplah membayar pajak,” kata Said, Jumat (10/3/2023).

Ia menegaskan, membayar pajak merupakan bentuk kecintaan masyarakat terhadap negaranya. Dengan bayar pajak, sambung dia, masyarakat berkontribusi dalam pembangunan negara. “Negara tidak akan sejahtera kalau tanpa pajak,” tambah dia.

Meski demikian ia paham bahwa hati masyarakat terluka dengan adanya pejabat Ditjen Pajak yang menyelewengkan uang rakyat untuk kepentingan pribadi. Untuk itu ia mendesak agar Menteri Keuangan Sri Mulyani mencopot Dirjen Pajak Suryo Utomo dari jabatannya. “Dirjen pajak, copot! Memalukan. Dirjen pajak maik motor gede. Pejabat eselon tiga, dua, dan satu mengkhianati uang rakyat,” tandas Said.

Said mengatakan maraknya pegawai pajak dan keluarganya yang menunjukkan gaya hidup mewah telah mencederai hati rakyat serta menggerus tingkat kepercayaan dan kepatuhan publik soal membayar pajak.”Ini akan mereduksi, mengerupsi kepercayaan rakyat untuk membayar pajak,” tambah Said Iqbal.

Diketahui, harta kekayaan pegawai pajak menjadi sorotan akibat ayah dari tersangka kekerasaan terhadap David Ozora yaitu Mario Dandy Satrio, Rafael Alun Trisambodo diduga memeliki harta kekayaan yang tidak sesuai dengan profilnya.

Akibatnya, mantan Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak Kanwil Jakarta Selatan itu sempat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengklarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Rafael juga dipecat sebagai pegawai pajak.

Lebih lanjut, bukan hanya pegawai Ditjen Pajak yang diperiksa KPK karena hartanya diduga tidak sesuai dengan profil. Nama mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto juga dimintai keterangan oleh KPK. Kemudian, viralnya gaya hidup mewah keluarga Kepala Bea dan Cukai Makasar Andhi Pramono juga membuat lembaga antirasuah berencana memanggil Andhi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button