Market

Setop Ekspor Bauksit Pada 2022, Pakar UGM: Jokowi Sukses Gerus Mental Inlander

Gara-gara menutup ekspor bijih nikel, Indonesia digugat Uni Eropa ke World Trade Organization (WTO). Kini ada rencana melarang ekspor bauksit, bisa-bisa digugat lagi.

Undang-undang No 3 Tahun 2020 tentang Perubahan UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba). Atau sering disebut UU Minerba Baru. Dalam beleid ini, mengamatkan pemerintah untuk melarang ekspor mineral mentah alias ore. Deadline-nya 3 tahun setelah beleid itu diundangkan. Atau sampai 10 Juni 2023.

Patuh dengan UU Minerba, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor bijih nikel sejak 2 Januari 2020. Rencananya, presiden akan menutup pintu ekspor bijih bauksit pada 2022.

Pengamat Energi dari UGM, Fahmy Radhi mendukung langkah Presiden Jokowi menghentikan ekspor mineral mentah meski harus berhadapan gugatan WTO. “Perlawanan Jokowi terhadap gugatan sejumlah negara maju ke WTO, patut diapresiasi dan didukung semua pihak. Utamanya pengusaha pertambangan dan nikel,” papar Fahmy kepada Inilah.com, Jumat (19/11/2021).

Mantan anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas ini, menilai, keberanian Jokowi menghentikan ekspor mineral mentah, cukup beralasan. Pertama, UU Minerba Baru mewajibkan pemurnian dan hilirisasi bahan baku di dalam negeri. “Kedua, ada 2 peraturan menteri ESDM tentang larangan ekspor nikel. Ketiga, nikel merupakan hasil pertambamgan yang dimiliki Indonesia,” papar Fahmy.

Kesimpulannya, kata Fahmi, hak pengelolaan, termasuk larangan ekspor ditentukan sepenuhnya oleh pemerimtah. Tanpa campur tangan negara lain, sebagai wujud kedaulatan ekonomi Indonesia. “Dengan ketiga alasan itu, Presiden Jokowi yakin akan memenangkan gugatan di WTO. Sikap Presiden Jokowi, disamping wujud penegakan kedaulatan ekonomi, juga menunjukan bahwa Presiden Jokowi berhasil mengikis habis inlander mentality. Maju terus Jokowi, seluruh rakyat di belakangmu,” tegas Fahmy.

Saat ini, pemerintah masih mengizinkan ekspor bauksit yang telah dicuci (washed bauxite) dengan kadar A12O3 lebih dari 42 persen. Sedangkan ekspor konsentrat tembaga ditutup mulai 2023, menunggu rampungnya smelter tembaga yang dibangun Freeport di Gresik, Jawa Timur.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button