Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan balik menyindir pernyataan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto soal ‘ndasmu etik’, ketika berpidato di Aceh Utara, Minggu (17/12/2023).
Awalnya, Anies dalam pidatonya menjelaskan tentang Indonesia sebagai negara hukum yang mulai terjadi pergeseran seakan menjadi negara kekuasaan. Dia menanyakan kepada massa yang hadir apa bedanya negara hukum dan kekuasaan.
“Negara hukum kekuasaan diatur oleh hukum, Kalau negara kekuasaan hukum diatur oleh kekuasaan, bagaiaman penguasa bisa mengatur hukum, tidak boleh harusnya, hukum lah yang mengatur penguasa,” ujar Anies saat menghadiri Haul di Aceh, Minggu (17/12/2023).
Capres dari Koalisi Perubahan ini menyebut akan mengembalikan Indonesa menjadi negara hukum dan menjaga etika setinggi-tingginya. Walaupun, sambungnya, baru-baru ini ada yang meledek soal etika.
“Memang etika itu harus mulai dari kepala, kalau kepalanya pegang etik bawahnya pegamg etik sebaliknya juga gitu, jadi mereka itu menjadi satu,” kata Anies.
“Keteladan ditunjukan dari atas kalau di atas mencontohkan maka akan menular ke bawah,” tambahnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra seolah-olah menyinggung pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan terkait kode etik. Dalam pernyataan tersebut, Prabowo seolah-olah menyinggung pertanyaan dari Anies saat debat perdana yang mempertanyakan perasaan Prabowo soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendampingnya.
“Bagaimana perasaan mas Prabowo? Soal etik, etik, etik, ndasmu etik. Saya ingin baik-baik, aku ingin rukun. Aku ingin, mari kita maju untuk rakyat. Anies itu nyerang-nyerang. Dulu mau menjadi menterinya Pak Jokowi, sekarang menyindir Pak Jokowi,” kata Prabowo yang kemudian disambut tepuk tangan oleh para kader Gerindra di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (15/12/2023).
Beri Komentar (menggunakan Facebook)