Arena

Skandal Keuangan Palsu, Juventus Dihukum Pengurangan 15 Poin

Skandal dugaan laporan keuangan palsu yang melanda Juventus berbuntut panjang. Sang Nyonya Besar dihukum dengan pengurangan 15 poin di Liga Italia bahkan Juventus berada dalam bayang-bayang kemungkinan degradasi dari Serie A Liga Italia ke Serie B, seperti memori kelam sanksi Calciopoli atau skandar pengaturan skor pada 2006.

Bianconeri masih bisa mengajukan banding atas keputusan ini. Jaksa FIGC memutuskan untuk menjatuhkan hukuman dengan pengurangan satu poin setelah Juventus dinyatakan bersalah atas pelanggaran pelaporan keuangan dalam penyelidikan yang dilakukan oleh FIGC.

Mungkin anda suka

Penyelidikan, mengutip Sportbibel, terkait dengan metode pembayaran yang mereka lakukan kepada pemain pada 2020 dan 2021 ketika para pemain setuju untuk melakukan pemotongan gaji akibat dampak Covid-19.

Jika mendapat pengurangan 15 poin, Juventus langsung turun terbenam ke peringkat 10 klasemen. Juventus memiliki 22 poin tersisa. Juventus sekarang 25 poin Napoli di atas posisi dan 12 poin untuk Lazio

Terlepas dari kejadian ini, Juventus sedang dalam tren positif setelah mendapatkan 24 poin dari sembilan pertandingan. Namun, kekalahan 1-5 Napoli yang hilang dalam permainan, Juventus memiliki peluang besar untuk bersaing di papan atas.

Juventus masih bisa mengajukan banding atas penalti 15 poin tersebut.

Jadi Bianconeri masih bisa mengharapkan hukuman yang lebih ringan dari yang sekarang. Sebelum pengenaan sanksi ini, petinggi klub, termasuk Pavel Nedvěd, sudah memutuskan mundur dari jabatannya saat situasi keuangan Juventus mulai dalam penyelidikan.

Sanksi mantan direktur

Sementara sejumlah mantan direktur juga kena hukuman larangan terlibat di sepakbola.

Mereka adalah Andrea Agnelli, Fabio Paratici (kini di Tottenham Hotspur), Maurizio Arrivabene, dan Pavel Nedved. Agnelli dan Arrivabene mendapatkan skors dua tahun, lalu Paratici mendapat hukuman  2,5 tahun, sementara Pavel Nedved delapan bulan.

Agnelli, Arrivabene, dan Nedved mundur bersama-sama pada November tahun lalu akibat kasus ini. Sedangkan Paratici kini terancam posisinya di Tottenham Hotspur karena sanksi ini juga berlaku di cakupan UEFA dan FIFA.

Juventus coba membantah semua tudingan yang ada.

”Juventus percaya karena tidak ada perubahan apapun dari laporan keuangan yang ada, kesimpulan dari otoritas olahraga (yang telah menyatakan mendukung Juventus sehubungan dengan masalah capital gain) tidak akan ada perubahan, maka sanksi apapun akan sama sekali tidak mendasar. Kami tetap yakin selalu bertindak benar dan berniat menegaskan alasan dan mempertahankan kepentingan perusahaan, ekonomi, dan olahraga,” bunyi pernyataan klub melansir Football-Italia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button