News

Suara Milenial Kunci Menangkan Pemilu 2024, Demokrat Kencangkan Kuda-kuda

Senin, 07 Nov 2022 – 23:28 WIB

Tinta - inilah.com

Suara milenial merupakan kunci memenangi Pemilu 2024. Lebih dari 50 persen pemilih merupakan kalangan muda. (Foto: Ilustrasi/Antara)

Suara milenial menjadi kunci untuk memenangkan Pemilu 2024. Hal ini bisa dipastikan merujuk pada data BPS tahun 2020 yang menyebutkan lebih dari 50 persen populasi merupakan angkatan muda dengan kategori generasi Z (lahir 1997-2012) sebanyak 27,94 persen dan 25,87 persen Generasi Milenial (1981-1996). Artinya, parpol-parpol yang bakal berkontestasi pada Pemilu 2024 harus memiliki strategi khusus menggaet suara pemilih muda maupun pemilih pemula nantinya.

Koordinator Juru Bicara (Jubir) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengakui butuh pendekatan tertentu untuk meyakinkan generasi Z maupun milenial mencoblos. Tingginya tingkat edukasi dan kemudahan akses mendapatkan informasi, kalangan muda memiliki daya kritis yang tinggi sementara parpol masih didera isu serius, korupsi dan kekurangan kader dengan daya pikat tinggi, harus diatasi dengan strategi khusus.

Herzaky menyebutkan, Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum (Ketum) Demokrat yang berusia muda memiliki keunggulan tersendiri untuk menggaet suara milenial. Namun hal itu tidak cukup, sehingga Demokrat harus mengencangkan kuda-kuda dengan mengadakan dialog rutin dengan kalangan pemuda yang diyakini mampu meyakinkan sekaligus menguatkan tingkat keterpilihan partai pada kalangan muda.

“Demokrat memiliki ketua umum parpol parlemen yang termuda, Agus Harimurti Yudhoyono, bukan hanya dalam usia, melainkan juga jiwa, pemikiran, dan aktivitasnya sangat lekat dengan anak-anak muda, secara rutin berdialog dengan anak muda, berbagi pemikiran dan pemahaman, dari kampus ke kampus, dari kafe ke kafe anak-anak muda, dari satu diskusi publik ke diskusi publik lainnya di ruang publik bersama anak-anak muda,” terang Herzaky kepada inilah.com saat dihubungi pada Senin (7/11/2022).

Ia juga menyebut bahwa Demokrat selalu memberi ruang bagi generasi muda untuk ikut ambil peran, dalam setiap jabatan yang ada di kepengurusan Partai Demokrat. Strategi ini dianggap menjadi bukti bahwa Demokrat juga terbuka bagi kader milenial, bukan parpol generasi “kolonial”.

“Rata-rata pengurus DPP Partai Demokrat di era AHY mencapai 42 tahun, termuda di antara parpol-parpol lain. Bukan hanya masuk di kepengurusan, melainkan mengisi posisi-posisi strategis, seperti kepala badan, wasekjen, wabendum (wakil bendahara umum), dan kepala departemen,” jelasnya.

Tak hanya itu, dengan bergabungnya pemuda di Partai Demokrat juga membuat anak muda mendapat kesempatan untuk bertanggung jawab dan berperan aktif dalam setiap kegiatan politik. Bahkan Herzaky menyebut bahwa di beberapa provinsi, justru komposisi anak muda mencapai angka 50 persen. Modal ini diyakini cukup untuk menggaet pemilih muda.

Seluruh strategi tersebut, lanjut Herzaky, bukan hanya harus dilaksanakan tetapi diperkuat lagi. Maka Demokrat menggelar berbagai kegiatan yang melibatkan pemuda. Program tersebut mencakup pada dukungan terhadap UMKM yang dirintis kalangan muda, dan pelatihan strategi digital marketing.

Politis Partai Demokrat, Anwar Hafid menilai, Demokrat sejatinya sudah menjadi partai milenial karena banyaknya keikutsertaan pemuda di dalam partai. Hal ini di buktikan (dengan) sebagian besar kepengurusan partai dari pusat dan di daerah di dominasi generasi muda. Demikian juga dalam rekrutmen bacaleg (bakal calon legislatif), saat ini kita memberi porsi yang besar buat generasi muda (untuk) ikut berpartisipasi dalam dunia politik,” terang Anwar.

Selain BPS, data dari Kemendagri menyebutkan jumlah pemilih pada 2024 mencapai 206.689.516 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 110.934.265 jiwa (53,6 persen) merupakan pemilih dengan rentang usia 17-39 tahun. Para pemilih muda itu, terdiri atas generasi Z dan milenial, akan menjadi rebutan parpol dan capres-cawapres.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button