Market

Surplus Pasokan Ayam Bikin Harga Jatuh, Malaysia Segera Buka Keran Ekspor

Pemerintah Malaysia sempat mengalami krisis pasokan ayam potong di dalam negeri. Hal ini membuat pemerintah menghentikan ekspor ayam potong untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Setelah kebijkan itu berlaku, saat ini negeri jiran sudah surplus posokan ayam potong. Hal ini membuat mereka akan kembali membuka keran ekspor untuk ayam potong.

Menteri Pertanian dan Industri Makanan Ronald Kiandee mengatakan, saat ini Mayalsia kelebihan pasokan. Untuk itu pemerintah sedang memikirkan langkah-langkah untuk melakukan ekspor.

“Saat ini, kami mampu memproduksi 106 persen kebutuhan ayam. Ini berarti kami memiliki kapasitas untuk mengekspor ayam dari negara kami,” kata Kiandee seperti dikutip Reuters, Senin (1/8/2022).

Menurutnya, akibat pasokan yang melimpah mengakibatkan harga ayam menjadi turun. Sehingga pemerintah akan melakukan kebijakan-kebijakan untuk menstabilkan harga lagi.

“Langkah-langkah tersebut mengakibatkan pasokan ayam saat ini oversupply sehingga harganya turun di bawah harga pagu yang ditetapkan pemerintah,” katanya.

Malaysia sendiri sebelumnya melarang ekspor 3,6 juta ayam mulai 1 Juni untuk mengatasi pasokan dan harga di dalam negeri.

Kebijakan ini Malaysia lakukan setelah negara tersebut kekurangan pasokan dan kenaikan harga ayam. Kondisi ini membuat beberapa pedagang menjual harga ayam di atas pagu harga yang pemerintah tetapkan.

Untuk mengatasi masalah harga ini, pemerinyah sudah menetapkan harga pagi baru sebesar RM9,40 per kilogram untuk ayam standar mulai 1 Juli.

Kebijakan pelarangan ini juga membuat aksi protes dari pelaku industri. Mereka meminta pemerintah segera mencabut kebijakan larangan ekspor tersebut, jika tidak ingin kalah di pasar Singapura.

Singapura sebagai negara pengekspor sepertiga pasokan ayam dari Malaysia, akhirnya mengumumkan akan membeli ayam dari negara lain seperti Indonesia dan Thailand.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button