Pengamat ekonomi energi UGM Fahmy Radhi menyebut, target produksi riil (lifting) minyak sejuta barel per hari pada 2030, bak mimpi di siang bolong. Alasannya, eksplorasi minyak di Indonesia didominasi sumur-sumur uzur alias tua.
“Ya, itu seperti mimpi di siang bolong. Mungkin, SKK Migas yang dipimpin Pak Dwi Soetjipto ingin memberikan motivasi. Tapi, saya kira kok sulit ya,” ungkap Fahmy saat dihubungi Inilah.com, Jakarta, Senin (11/12/2023).
Saat ini, kata Fahmy, listing migas cenderung turun tiap tahun. Pada 2021, misalnya, produksi minyak hanya mencapai 660 ribu barel per hari (bph). Anjlok dibandingkan 2020 yang sebesar 707 ribu bph.
Tahun lalu, lifting minyak bumi Indonesia terjun bebas lagi ke angka 612 ribu bph. Tahun ini, diprediksi longsor lagi menjadi 604.300 bph. Di bawah target yang disematkan dalam APBN 2023 sebanyak 660 ribu bph. “Karena, kita lupa untuk mencari sumber minyak baru. Misalnya, Pertamina berani mencari minyak di celah-celah atau sumur-sumur baru. Itu baru keren,” kata Fahmy.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, produksi hulu migas mengalami kenaikan signifikan. Tercermin dari beberapa aspek kinerja hulu migas hingga akhir 2023, seperti angka penurunan produksi minyak pada 2022 mencapai 6,9 persen, berhasil ditekan menjadi 1,1 persen pada 2023.
“Untuk produksi gas lebih menggembirakan, angka penurunan tahun lalu di 2,5 persen untuk tahun ini produksinya berhasil meningkat sebesar 1,3 persen,” ungkap mantan Dirut Pertamina itu.
Salah satu faktor utama dalam pencapaian tersebut ialah keberhasilan eksekusi program kerja yang masif. Jumlah pengeboran mencapai 849 sumur hingga akhir 2023, melampaui angka tahun sebelumnya, yang hanya 790 sumur.
“Tidak hanya itu, kegiatan work over dan well service juga mengalami peningkatan signifikan mencapai 35.849 kegiatan dari 30.755 kegiatan pada tahun sebelumnya,” kata Dwi.
Ia juga menyoroti peningkatan keberhasilan dalam melakukan reaktivasi sumur dan penambahan lapangan migas yang aktif. SKK Migas berhasil mereaktivasi 1.142 sumur pada 2023, naik dari 968 sumur di 2022. Sementara itu, lapangan migas yang aktif mencapai 398, meningkat dari 392 lapangan pada tahun sebelumnya.
Mantan Dirut semen Indonesia itu, menegaskan, capaian-capaian tersebut menjadi landasan penting bagi industri migas nasional dan menandai komitmen SKK Migas dalam menghadirkan dampak positif bagi sektor energi Indonesia.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)