News

Ternyata Cak Imin Cawapres Kejutan yang Dimaksud Anies, Ini Faktanya

Mantan Anggota Tim Delapan Utusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Iftitah Sulaiman Suryanagara mengaku sudah mengendus adanya gelagak tidak baik dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Bahkan gelagat buruk itu sudah terendus sebelum penandatanganan Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Iftitah mengatakan, isu PKB akan merapat dengan KPP sudah muncul sejak Desember 2022 berbarengan dengan menguatnya nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan di 2024. Sedangkan deklarasi dan penandatangan Piagam KPP oleh NasDem, PKS, dan Demokrat terjadi pada 14 Februari 2023.

Dia menyebut isu Cak Imin menjadi cawapres pendamping Anies sudah menguat di internal KPP. Padahal saat itu PKB sudah bekerja sama dengan Partai Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. Kerja sama Gerindra dan PKB terjadi pada Agustus 2022.

“Nah jadi, sebetulnya PKB ini predictable masuknya itu, karena informasinya itu makin kuat, makin kuat, makin kuat,” kata Iftitah di Cikeas, Jumat (1/9/2023).

Dengan menguatnya isu tersebut, anggota KPP kemudian menyepakati soal poin khusus soal penetapan cawapres 2024. Inti dari poin tersebut, masing-masing parpol tidak boleh memutuskan sepihak soal penentuan cawapres.

“Disampaikan tidak boleh memutuskan sendiri-sendiri harus dalam konteks koalisi, jadi sudah kami bangun kesepakatan dan protokolnya klir ya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Iftitah menjelaskan, selain PKB ada parpol lain yang kabarnya kencang akan bergabung dengan KPP pendukung Anies Baswedan. Parpol tersebut adalah Partai Golkar yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto.

Golkar bahkan sudah intens bertemu dan menjalin komunikasi dengan KPP. Selain itu Golkar juga sudah menyatakan akan mendeklarasikan dukungan dan bergabung dengan barisan Capres Anies Baswedan pada 16 Juli 2023.

Ada Pertemuan Intens Cak Imin dengan Paloh?

Seiring berjalannya waktu dan dinamika politik yang terjadi, Golkar akhirnya batal mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan. Namun Iftitah enggan membeberkan alasan Golkar mundur mendukung Capres Anies.

“Tetapi belakangan kami tahu itu tidak (terjadi),” ucap dia.

Fakta yang diungkap Iftitah ini memiliki benang merah dengan pernyataan Anies soal cawapres 2024. Anies selalu mengatakan akan ada kejutan saat disinggung soal siapa sosok cawapres pendampingnya di Pilpres 2024.

Namun saat itu prediksi publik mengarah kepada dua sosok yakni Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Selain itu, pihak Anies terus mengundur jadwal deklarasi cawapres 2024 dengan alasan mencari waktu yang tempat. Hal ini membuat kubu Demokrat geram dan terus mendorong Anies segera mendeklarasikan nama cawapres.

Selain itu jika ditarik lebih jauh kebelakang, sejumlah elite Partai NasDem memang sempat menemui koalisi Gerindra dan PKB. Pertemuan itu terjadi di kantor Sekretariat Bersama (Sekber) di Jalan Ki Mangunsarkoro 1, Menteng, Jakarta, Kamis (26/1/2023) siang.

Meski peristiwa politik itu tidak bisa menguatkan soal rencana PKB gabung dengan KPP, tetapi hal itu bisa menjadi sebuah rentetan peristiwa jelang Pilpres 2024.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button