Kanal

Tinta tak Bertuhan

Oleh: Saeed Kamyabi (Corporate Religious Trainer)

Di tengah hiruk-pikuk kota besar, terdapat sebuah usaha percetakan kecil bernama “Al-Hikmah Printing.” Pemiliknya, Yusuf, adalah seorang muslim yang taat dan penuh cinta pada Al Quran. Setiap harinya, ia mencetak dan menghias salinan Al Quran dengan tangan penuh kehati-hatian dan rasa hormat.

Suatu pagi, ketika matahari masih menyembul di ufuk timur, datanglah seorang pria elegan berjas dan berdasi yang mengunjungi Al-Hikmah Printing. Pria itu bernama Michael, seorang pengusaha nonmuslim yang memiliki pabrik percetakan modern yang terkenal karena mencetak Al Quran dengan teknologi canggih.

Yusuf menyambut Michael dengan ramah, tanpa curiga apapun akan tujuan kunjungannya. Pria itu berbicara dengan sikap sopan dan mengagumi kualitas percetakan yang Yusuf miliki. Lalu, tanpa diduga, Michael mengajak Yusuf untuk mengunjungi pabrik percetakannya.

“Yusuf, saya sangat mengagumi kerajinan tanganmu. Tapi, saya ingin kamu melihat bagaimana kami mencetak Al Quran dengan peralatan modern yang sangat efisien. Apakah kamu mau mengunjungi pabrik saya?” ajak Michael.

Yusuf merasa terhormat dengan undangan tersebut. Meskipun sedikit ragu, hatinya berkata bahwa kunjungan ini bisa menjadi kesempatan untuk berbagi keindahan Al Quran dengan orang lain yang mungkin belum mengenalnya dengan baik.

Tiba di pabrik percetakan modern, Yusuf terkesima melihat bagaimana teknologi tinggi memproses Al Quran secara masif. Mesin-mesin besar mencetak dan menyusun lembaran-lembaran Al Quran dengan sangat cepat dan akurat. Namun, di tengah keterpesonan, ia juga merasa seakan ada sesuatu yang tidak beres.

Saat proses pencetakan berlangsung, Yusuf melihat Michael dengan santai mengambil sebuah Al Quran yang baru saja tercetak dari mesin dan memegangnya dengan tidak wudhu. Hatinya terketuk sedih, seolah melihat sebuah kemuliaan yang dirusak oleh ketidakpahaman.

Tanpa bisa menahan perasaannya, Yusuf akhirnya berbicara dengan hati-hati. “Michael, aku sangat menghormati keinginanmu untuk mengenal Al Quran lebih dalam. Tapi, sebagai muslim, ada aturan-aturan tertentu yang harus kita patuhi saat menyentuh Al Quran. Salah satunya adalah kebersihan tubuh melalui wudhu sebelum menyentuh kitab suci ini.”

Michael terdiam sejenak, kemudian memandang Yusuf dengan wajah penuh pengertian. “Yusuf, maafkan aku. Aku memang belum begitu paham tentang ajaran-ajaran dalam Al Quran. Apakah kau bisa mengajari aku lebih banyak tentang keyakinanmu dan mengapa wudhu itu begitu penting?”

Maka dimulailah sebuah perbincangan yang mendalam antara Yusuf dan Michael. Yusuf dengan sabar menjelaskan arti Al Quran dalam hidupnya, menggambarkan bagaimana setiap salinan yang ia cetak di Al-Hikmah Printing bukan hanya tinta di atas kertas, tetapi mengandung nilai-nilai spiritual dan cahaya kehidupan yang luar biasa.

Michael mendengarkan dengan seksama dan menghargai setiap kata yang diucapkan Yusuf. Dalam perbincangan itu, ia menyadari betapa pentingnya Al Quran bagi umat muslim dan bagaimana sebuah kesalahan kecil dapat menimbulkan rasa sakit dan duka.

Kunjungan mereka diakhiri dengan kesepakatan bahwa Michael akan belajar lebih banyak tentang Al Quran dan Islam.  Yusuf berjanji akan membantunya dalam perjalanan itu. Mereka berpelukan sebagai tanda persahabatan baru yang tumbuh, mengalahkan perbedaan agama dan budaya.

Namun, hati Yusuf masih merasa sedih. Sedih karena begitu banyak orang yang tidak mengenal keindahan kitab suci Al Quran, termasuk pemilik pabrik percetakan modern seperti Michael. Ia berdoa agar Allah membuka hati orang-orang yang belum mengenal-Nya.

Dalam kesedihan itu, Yusuf pun mengambil pena dan kertas, mencurahkan perasaannya ke dalam tulisan. Ia menuliskan kisah kunjungannya ke pabrik percetakan modern dan bagaimana setiap salinan Al Quran yang ia cetak di Al-Hikmah Printing memiliki sejuta makna di dalamnya.

Kisah “Tinta Tak Bertuhan” ini menjadi cerita yang mengajarkan tentang pentingnya pemahaman dan penghormatan terhadap kepercayaan orang lain, serta betapa berharganya setiap salinan Al Quran yang disentuh oleh hati yang bersih dan penuh cinta.

(Serial tulisan ini bersifat fiksi edukasi. Dedikasi dan motivasi untuk rekan-rekan para pengusaha Muslim. Jika ada kesamaan nama, tempat, ruang dan waktu itu adalah takdir Ilahi semata, bukan sengaja)

PT Inti Permata Berkah (IPB) menerima Order Cetak Al-Qur’an Custom Cover Design. Harga hanya limapuluh ribuan… Hub. Khadijah WA 0813 9910 8585

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button