News

Tolak Koalisi dengan Anies, Demokrat Sebut PDIP Parpol Arogan

Partai Demokrat mengkritik sikap Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang secara tegas menolak berkoalisi dengan Capres 2024 Anies Baswedan bersama Koalisi Perubahan.

Menurutnya, sikap Hasto tidak mencerminkan sebagai seorang politikus atau kader partai yang baik. Sebab sikap ini menunjukkan adanya kebencian dari Hasto dan PDIP terhadap sosok Anies Baswedan.

“Sepertinya segala sesuatunya menjadi personal baginya. Karakter seperti ini yang tidak tepat bagi politisi. Ada kebencian yang terus di pupuk dan dipelihara terhadap Mas Anies,” ujar Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani dalam keterangannya, Sabtu (25/2/2024).

Menurutnya, dalam dunia politik ini tidak ada yang abadi termasuk musuh politik. Sebab bisa saja ke depannya PDIP berkoalisi dengan parpol pengusung Anies Baswedan.

Kamhar menilai Partai Demokrat dan koalisi perubahan sejak awal memang terbuka dengan parpol manapun untuk membangun koalisi. Senan Demokrat sadar pertarungan di 2024 tidak bisa dilakukan secara sendiri.

Lebih lanjut, Kamhar menilai PDIP termasuk Hasto dalam ini menunjukkan sikap politik yang eksklusif. Namun gaya politik ini sangat negatif untuk negara demokrasi seperti di Indonesia.

“Gaya politik eksklusif yang berkarakter arogan seperti ini, hanya relevan pada sistem politik feodal. Tidak berlebihan jika disematkan predikat Hasto politisi feodal,” pungkasnya.

PDIP Tolak Berkoalisi dengan Anies Baswedan

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, partainya menutup peluang bergabung dengan Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pasalnya, PDIP ogah berkoalisi dengan tiga partai politik (parpol) yang akan mengusung tokoh yang dinilai sebagai antitesis Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terlebih, Anies Baswedan memang sempat disebut-sebut sebagai antitesis Jokowi.

“(Kami akan) bergabung dengan koalisi yang tidak mengusung antitesis Pak Jokowi. Kami jelas berbeda dengan NasDem, Demokrat, PKS yang telah mengusung Bapak Anies Baswedan,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).

“PDIP akan bekerja sama dengan partai-partai lain dan kemudian mendorong semangat gotong royong. Itu tinggal nanti dialognya siapa capres dan cawapres karena PDIP adalah pemenang Pemilu,” ujar Hasto menegaskan.

Lebih jauh, dia mengungkapkan, PDIP tak mungkin menjalin kerja sama politik dengan koalisi yang akan mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Sebab, Anies dinilai memiliki rekam jejak yang tak sejalan dengan partainya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button