News

TPN Ganjar-Mahfud Kecam Aksi TNI Main Hakim Sendiri di Boyolali


Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara terkait relawan pendukung yang menjadi korban dugaan kekerasan oleh oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah. Hal ini disampaikan dalam jumpa pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara No.19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2023) siang.

Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menayangkan peristiwa nahas tersebut di tengah pesta demokrasi sedang berjalan. Ia berharap korban dikeroyok cepat pulih kembali yang sedang dalam masa perawatan.

“Kami sangat prihatin atas insiden penganiayaan tujuh orang pendukung Ganjar-Mahfud di Boyolali. Dua di antaranya umurnya masih sangat muda yaitu masih 18 tahun,” ujar Arsjad kepada wartawan.

Tidak lupa, Arsjad mengucapkan belasungkawa relawan pendukung 03 yang meninggal dunia karena mendapat perlakuan kekerasan dari paslon pendukung lain di Klaten, Yogyakarta.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan tabah dan dimudahkan dalam masa yang sulit ini,” ucapnya.

Kubu Ganjar-Mahfud memastikan korban luka parah dan dianiaya di Boyolali mendapatkan perawatan dan didampingi dalam proses hukum.

“Setiap orang pendukung Ganjar-Mahfud adalah anggota keluarga besar Ganjar-Mahfud. Tindak kekerasan terhadap satu orang adalah kekerasan terhadap seluruh keluarga besar Ganjar-Mahfud,” tutur Arsjad.

TPN Ganjar-Mahfud mengecam perilaku main hakim tersebut. Serta, berharap kejadian serupa tidak terulang kembali

“Demi terjaganya suasana pemilu yang damai, adil, dan martabat. Ini adalah tanggung jawab kita semua,” tandas Arsjad.

Sebelumnya, Ganjar telah membesuk kondisi dua relawan di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu malam (31/12/2023).

Salah satunya, Slamet Andono dan Arif Diva Ramandhani.

“Satu tadi, saya tidak sempat ngomong karena masih tidur. Karena situasinya masing bengkak-bengkak. Yang satu sudah bisa diajak bicara. Hasil pemeriksaan dokter membaik. Bagus. Tidak ada gegar otak. Tulangnya bagus. Terus kemudian otaknya juga bagus, hanya memar-memar saja. Satu patah gigi. Itu kondisinya,” ungkap Ganjar saat mengunjungi korban bersama istrinya, Siti Atikoh.

Diketahui, Sebagai informasi, berdasarkan video yang viral di media sosial, peristiwa tersebut terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/SBH di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (30/12) siang kemarin.

Berdasarkan keterangan, Kepala Penerangan Kodam IV/ Diponegoro Kolonel Richard Harison membenarkan penyelidikan dan pendalaman terhadap peristiwa itu.

Ia menyebut peristiwa tersebut diduga dipicu oleh kesalahpahaman antara sejumlah prajurit TNI dengan dua korban. Richard menjelaskan peristiwa itu bermula ketika sejumlah pengendara sepeda motor berknalpot bising melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kabupaten Boyolali.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button