Market

Tutup Defisit 2,9 Persen, Kemenkeu Sedot Utang Baru Lagi hingga Rp24 Triliun


Pemerintah terus membuat utang baru lagi melalui lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) Rp24 triliun. Padahal pada 16 Januari lalu, juga sudah menyedot utang baru dari instrumen ini dengan jumlah yang sama.

Mungkin anda suka

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan total penawaran masuk pada lelang kali ini sebesar Rp52,63 triliun, dikutip dari keterangan resmi kemenkeu, Senin (12/2/2024).

Dalam APBN tahun ini, kemenkeu sudah mendapat izin DPR untuk membuat utang baru hingga Rp600 triliun. Tujuannya untuk menutup defisit APBN yang ditargetkan naik menjadi sebesar 2,9 persen atau senilai Rp522,8 triliun, dibandingkan target defisit 2023 sebesar 2,27 persen.

“Secara nominal utang kita bertambah dengan defisit sekitar 2,9 persen, kalau enggak ada penurunan defisit, utang kita bertambah Rp600 triliun,” kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (18/12/2023) lalu.

Deni melanjutkan naiknya angka penarikan utang pada 2024 akan menambah pembiayaan untuk utang pokok dan bunga. Namun, rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih terbilang aman.

Sebelumnya, Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia bulan Januari 2024 turun USD1,3 miliar menjadi USD145,1 miliar dari posisi pada akhir Desember 2023 sebesar USD146,4 miliar.

Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.

“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor,” kata Erwin dalam pernyataan resmi BI, Rabu (7/2/2024).

Sementara per November 2023 total utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai USD400,9 miliar atau Rp6.231,58 triliun (asumsi kurs Rp15.544 per dolar AS). Sedangkan utang jatuh tempo pemerintah tahun ini sebesar Rp663 triliun, naik dari tahun lalu yang sebesar Rp601 triliun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button