News

Ulama Minta LBP Berhenti Ganggu Menko Airlangga Urus Ekonomi Umat

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Presiden Jokowi mengukir prestasi membanggakan dengan pertumbuhan konsisten antara 5-6%. Di tengah guncangan pandemi yang meredupkan ekonomi global, Indonesia tampil tangguh. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, berperan penting dalam hal ini. Dia juga menggalakkan program pemberdayaan ekonomi berbasis masjid dan pesantren, berhasil menjaga laju positif perekonomian nasional.

Namun, saat ini banyak pihak yang ingin mendiskreditkan Menko Airlangga. Apakah ini datang dari pihak-pihak yang kurang senang melihat perekonomian kita tumbuh positif? Gejolak internal Partai Golkar semakin menarik perhatian, terutama dengan munculnya nama Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) sebagai salah satu kandidat Ketua Umum, menimbulkan kekhawatiran di kalangan ulama.

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ibad di Jakarta Timur, KH Ibnu Mulkan Syakrim, menyuarakan keprihatinannya. “Sebagai pemimpin Pondok Pesantren Nurul Ibad, kami merasakan betul bagaimana Menko Airlangga berkontribusi dalam memajukan ekonomi umat. Beliau adalah arsitek yang berjasa dalam menegakkan ketahanan ekonomi Indonesia,” kata Kyai Ibnu yang juga menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Jakarta Timur dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Dia juga mengkritik upaya-upaya yang ingin mendiskreditkan Menko Airlangga yang sudah dikenal punya jejak kedekatan dengan para ulama. “Di tengah upaya-upaya positif ini, sangat disayangkan ada pihak-pihak yang ingin mendiskreditkan Menko Airlangga dengan berbagai tuduhan. Kami, dari kalangan ulama, menyerukan agar masyarakat tidak terpengaruh oleh pernyataan-pernyataan yang belum tentu berdasar,” tegasnya.

Airlangga Hartarto telah mendorong inklusi keuangan melalui pengembangan ekonomi berbasis pesantren dinilai sebagai salah satu cara mempercepat pertumbuhan ekonomi. Para ulama berharap agar perhatian dapat diarahkan kembali pada isu yang substansial dan objektif.

Indonesia, yang memiliki lebih dari 37 ribu pondok pesantren dan 4,8 juta santri, memiliki potensi ekonomi yang besar. Dalam konteks ini, peran Menko Airlangga dalam pemberdayaan ekonomi umat dinilai sangat strategis dan esensial bagi pertumbuhan nasional.

“Mari kita fokus pada yang substansial dan objektif, mendukung dan bekerja sama dalam upaya memajukan ekonomi umat. Jangan biarkan kinerja positif Menko Airlangga terganggu, terutama perhatiannya ke pesantren, yang sangat berarti bagi kehidupan umat,” tutup Kyai Ibnu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button