Ototekno

Vaksin Baru dari Pfizer dan Moderna Kini Sasar Varian Omicron XBB.1.5

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah memberikan persetujuan untuk vaksin COVID-19 yang baru dirumuskan dari Pfizer dan Moderna. 
Tidak seperti suntikan penguat yang dirilis sebelumnya, vaksin ini tidak dibuat dari komponen varian COVID-19 asli yang menyebar pada tahun 2020. Menurut laporan The New York Times, vaksin monovalen ini lebih menargetkan subvarian omicron, sesuai saran FDA pada bulan Juni.

Vaksin baru ini secara khusus mengatasi varian omicron XBB.1.5, yang menjadi varian dominan COVID-19 di beberapa bagian Amerika Serikat pada musim dingin lalu. Varian ini lebih erat hubungannya dengan EG.5, yang saat ini mencakup 21,5 persen dari kasus, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Sementara FDA menyetujui penggunaan vaksin ini untuk orang berusia 12 tahun ke atas, badan tersebut juga telah memberi otorisasi untuk penggunaan darurat pada anak-anak antara usia enam bulan hingga 11 tahun. Akibat pembaruan ini, suntikan penguat dari Moderna dan Pfizer sebelumnya tidak lagi diotorisasi untuk digunakan di Amerika Serikat.

FDA mencatat bahwa vaksin yang diperbarui ini “diharapkan akan memberikan perlindungan yang baik terhadap COVID-19 dari varian yang saat ini beredar.” Badan itu menambahkan bahwa “komposisi” dari suntikan mungkin perlu diperbarui setiap tahun, mirip dengan yang kita lihat pada vaksin flu.

CDC akan membahas rekomendasi untuk vaksin ini pada hari Selasa (12/9/2023). Jika CDC mengeluarkan rekomendasinya besok, vaksin ini bisa tersedia untuk publik pada akhir pekan ini.

Di Indonesia, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu mengatakan, virus corona subvarian Omicron, yakni XBB 1.5 atau Kraken sudah masuk ke Indonesia melalui warga Polandia pada Januari lalu meski tak ada data pasti berapa jumlahnya.

Topik

Komentar

BERITA TERKAIT

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button