Hangout

Viral di TikTok, Apa Itu Game Role Play dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Orang tua di Indonesia kini mulai resah dengan dampak media sosial kepada anak-anak mereka. Baru-baru ini beredar sebuah video, seorang ayah menemukan anak perempuannya yang berusia 11 tahun bermain game role play di media sosial TikTok.

Tidak diketahui secara jelas bagaimana dan hal apa saja yang dilakukan oleh sang anak saat bermain gim itu. Namun sang ayah menilai bahwa anaknya melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan oleh anak di bawah umur.

Lantas sebenarnya apa itu game role play? Benarkah permainan itu berbahaya bagi anak-anak di bawah umur?

Gim genre role play sebenarnya sudah ada sejak tahun 1974 dalam game yang berjudul Dungeons & Dragons (D&D). Contoh permainan RPG yang terkenal zaman sekarang adalah Ragnarok Online, Genshin Impact, Seal, Final Fantasy, dan Dragon Quest.

Dalam permainannya, pemain harus memilih salah satu karakter untuk dimainkan. Dengan kata lain, pemain akan berperan sebagai karakter selama permainan. Mereka wajib menyelesaikan misi-misi setiap pertarungan untuk meningkatkan level dan mendapatkan gold yang bisa dibeli untuk membeli senjata.

Selain itu, pemain juga dapat mempercantik karakter sesuai keinginannya. Sama seperti RP di media sosial, game RPG juga bisa dimainkan di berbagai platform seperti smartphone, laptop, dan desktop.

Apa Itu Game RP di Media Sosial?

Apa itu game role play di media sosial?
Photo: Getty Images

Jika di dalam game console maupun Android, Game RPG dimainkan dengan cara memilih karakter untuk menyelesaikan misi-misi setiap pertarungan.

Sedangkan Game RP di media sosial dimainkan dengan cara yang hampir sama. Namun para pemain bisa menghayati peran karakter yang dipilih, berinteraksi dengan pemain RP lainnya, dan bertingkah seolah-olah mereka adalah karakter fiksi di dunia maya.

Para pemain RP juga bisa saling follow atau biasa mereka sebut dengan mutualan. Konsep permainannya mungkin hampir sama seperti kita memainkan media sosial dimana kita bisa bertukar pikiran, memberikan opini, pendapat, atau saling bertanya satu sama lain.

Secara keseluruhan tidak ada yang salah, namun identitas yang mereka gunakan bukanlah jati diri mereka melainkan karakter fiksi yang mereka buat sendiri atau mengambil dari tokoh favorit mereka, seperti artis K-Pop, tokoh politik, atau selebriti luar.

Sebenarnya game RP ini sudah ada sejak lama jauh sebelum media sosial TikTok muncul, seperti di era Twitter di tahun 2010-an. Namun eksistensinya mungkin tidak setinggi sekarang dimana hampir semua kalangan dan usia sudah paham dan mengerti tentang penggunaan media sosial. 

Platform bermainnya sama seperti game online RPG, seperti di smartphone dan desktop. Namun media permainannya dilakukan di platform media sosial seperti Twitter dan TikTok.

Kenapa Anak Muda Senang Bermain Game RP?

Kenapa Anak Muda Senang Bermain Game Rp - inilah.com
Photo: Getty Images

Beberapa dari Anda mungkin mempertanyakan kenapa permainan jenis ini bisa ada dan kenapa anak-anak muda senang dengannya.

Sebenarnya ada banyak alasan dan motif kenapa game ini sangat populer. Pertama, mereka hanya ingin menghabiskan waktu luang. Kedua adalah untuk mencari teman baru yang memiliki hobi dan minat yang sama. Ketiga mereka ingin menuangkan imajinasi dengan berperan sebagai orang lain atau idol.

Memang benar, pada awalnya mereka melakukan permainan ini hanya untuk menghabiskan waktu atau mencari teman baru. Selain itu, permainan ini juga berfungsi sebagai media promosi saat artis idolanya sedang melakukan comeback.

Kegiatan ini semakin lama semakin menyenangkan. Bahkan tak sedikit dari mereka menjadi populer, mendapat teman banyak, sampai menemukan pasangan. 

Dampak Bermain Game RP Dalam Kehidupan Nyata

Dampak Game Rp Terhadap Kesehatan - inilah.com
Photo: Getty Images

Fenomena bermain peran ini sebenarnya memiliki dampak positif dan negatif di kehidupan nyata. Hal ini sudah sempat dibahas oleh Maslow dalam teori hierarki kebutuhan menjelaskan dimana manusia ingin merasa dicintai, dibutuhkan, dan dihargai.

Semua itu bisa mereka dapatkan dengan bermain RP. Namun saat seseorang bermain RP dengan menggunakan image yang dikehendaki dalam jangka lama, tanpa disadari mereka akan terbiasa melakukan komunikasi secara tekstual dan terbiasa bersembunyi di dalam karakter fiksi buatannya.

Hal ini tentu akan berdampak negatif pada kemampuan seseorang dalam menjalankan peran di kehidupan nyata, seperti kepercayaan diri yang menghilang, kemampuan bersosialisasi menurun, kehilangan jati diri, dan gangguan kesehatan karena duduk terlalu lama selama bermain RP.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button