News

Wali Kota Ogah Buat Bangunan Monumental, karena Masih Banyak Rakyat Surabaya Miskin

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mengatakan tidak akan membuat sebuah bangunan yang monumental sebelum warganya sejahtera. Pemkot Surabaya ingin berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat guna menyejahterakan warga di kota pahlawan itu.

“Buat apa? membangun bangunan monumental menggunakan APBD, kalau masih banyak warga miskin di Surabaya, masih ada gizi buruk di Surabaya,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Senin (4/4/2022).

Menurut Eri, salah satu elemen yang sudah bekerja sama dalam rangka menangani anak gizi buruk dan kerdil di Kota Pahlawan adalah Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Surabaya.

“Tanpa mereka (anggota PKK), Pemkot Surabaya tidak ada artinya dan tidak akan pernah menghasilkan apa-apa. Terus memberikan yang terbaik untuk kepentingan umat,” kata Eri.

Sementara itu, Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani, mengatakan penanganan dan pencegahan masalah kekerdilan itu sudah menjadi tugas bersama antara PKK, Pemkot Surabaya dan seluruh jajaran camat dan lurah.

Jumlah anak yang tercatat kerdil di Kota Surabaya sebanyak 5.727 anak. Namun, berkat kerja sama berbagai pihak terjadi penurunan drastis hingga menjadi 1.534 anak. Pada Oktober 2021, jumlahnya 5.727 dan pada akhir Maret 2022 menjadi 1.543 anak.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Willi Nafie

Jurnalis, setia melakukan perkara yang kecil untuk temukan hal yang besar
Back to top button