News

WNI di Malaysia Dipaksa Pilih 03, Mahfud: Laporkan Saja


Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya di luar negeri untuk melapor kepadanya jika mengalami intimidasi jelang Pemilu 2024.

Hal ini menyangkut adanya dugaan pemaksaan yang dilakukan oknum penyelenggara pemilu di Malaysia untuk menggalang suara kepada kubu 03, yakni calon presiden Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden Mahfud MD.

“Ya laporkan saja,” kata Mahfud kepada wartawan di Grha Oikoumene, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).

Sebelumnya, sejumlah WNI yang berada di Malaysia mengaku dipersulit oleh oknum Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) dalam mengurus Daftar Pemilih Tetap (DPT) mereka di TPU setempat.

Hal tersebut terungkap dari salah satu korban yang mengadukan melalui akun X, @txtdaripemerintah pada Rabu (3/1/2024) atas pengalamannya dari tindakan tidak menyenangkan ini.

“Dapet DM dari Komunitas WNI Malaysia, ternyata disana mereka diperhambat untuk jadi daftar pemilih tetap (DPT) dan ditanya saat daftar mau milih siapa. Yang mau pilih salah satu paslon dipersulit bahkan sampai sekarang belum didaftarkan menjadi DPT. Gimana nih @KPU_Id@bawaslu_RI@DKPP Pemilu dah mau deket juga masih ada kaya gini,” tulis dalam unggahan tersebut.

Dalam unggahan tersebut, terlihat korban menceritakan kronologis intimidasi tersebut. Mulanya, ia mengaku dipersulit dan ada indikasi kecurangan yang dilakukan oleh kubu 03 dalam mengumpulkan suara pemilih mereka di negeri Jiran tersebut.

“Mereka mengondisikan DPT (Daftar Pemilih Tetap) Siluman. Mencoba DPT tahun 2019 yang tidak di coklit (pencocokan dan penelitian), padahal pekerja migran itu sebagian besar sudah kembali ke Indonesia karena adanya COVID 2019,” tulis korban dalam unggahan tersebut.

Atas tindakan tersebut, korban pun sudah melaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kuala Lumpur. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa selain pendukung kubu Ganjar-Mahfud, mereka dipersulit untuk menggunakan hak pilihnya di Malaysia.

“Di sini banyak sekali yang mau dukung Pak Anies dan Pak Prabowo, tetapi malah dipersulit bahkan sebelum mendaftar kami ditanya terlebih dukung siapa,” jelasnya.

“Kalau dukung Ganjar langsung dimasukkan, tapi kalau dukung selain itu dipersulit bahkan sampai sekarang kami 138 WNI di Malaysia belum terdaftar (tidak didaftarkan),” tulisnya, menambahkan.

Di samping itu, WNI yang mengalami kesulitan tersebut juga membuat keterangan dalam bentuk video dan dilampirkan surat laporan kepada Panwaslu setempat.

“Kami sudah lapor ke Panwaslu Kuala Lumpur tetapi sepertinya belum ada proses yang berarti bagi kami. Belum lagi ini pemilu sudah dekat. Kami sangat berharap untuk dinaikkan keluh kesan kami ini ya min,” ujarnya. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button