Yuk, Kenalan dengan Maskot Asian Para Games dari Tahun ke Tahun

Tim para-atletik Indonesia berhasil mendulang banyak medali emas pada Asian Para Games 2022.

Setelah kemarin Ni Made Arianti Putri berhasil mengamankan medali emas dari cabor estafet, kini para-atletik Indonesia sukses merebut dua medali emas dari dua cabang olahraga berbeda.

Sri Sugiyanti berhasil mendapatkan medali emas dari cabang olahraga Para Cycling di nomor Women’s B 21 Km Time Trial.

Atlet selanjutnya yang menyumbang medali emas adalah Saptoyogo Purnomo dari cabor Para Athletics, melalui nomor Men’s 100m T37.

Sebagai informasi, ini merupakan medali emas ketiga bagi Saptoyogo di Asian Para Games Hangzhou 2022.

Sebelumnya Sapto sudah mendapat dua emas di nomor Men’s 400m T37 dan Men’s 200m T37.

Berkat kemenangan mereka berdua, kini Indonesia telah mengantongi 9 medali emas di ajang Asian Para Games 2022.

Apa Itu Asian Para Games?

Asian Para Games atau Para Asiad adalah acara olahraga yang diselenggarakan oleh Asian Paralympic Committee setiap empat tahun setelah Asian Games.

Turnamen ini dibuat khusus untuk atlet penyandang disabilitas fisik.

Asian Para Games pertama kali digelar pada tahun 2010 di Guangzhou, China. Di tahun 2018 kemarin, Indonesia sempat menjadi tuan rumah dalam acara turnamen olahraga yang bergengsi ini.

Kini Asian Para Games memasuki edisi ke-4 yang diadakan di Hangzhou, China.

Perhelatan turnamen ini seharusnya diadakan pada tahun 2022 silam. 

Namun mengingat pandemi COVID-19 masih menghantui beberapa negara.

Akhirnya Dewan Olimpiade Asia (OCA) memutuskan untuk mengatur ulang jadwal pelaksanaannya pada  22 Oktober 2023 – 28 Oktober 2023.

Maskot Asian Para Games

Seperti turnamen olahraga pada umumnya, Asian Para Games juga dimeriahkan oleh maskot yang menjadi ikon menarik di negara tuan rumah.

Maskot menjadi salah satu media pemasaran yang digunakan untuk memeriahkan suasana. Biasanya bentuk maskot ini mempresentasikan suatu entitas. 

Dalam kasus ini, maskot yang digunakan pada Asian Para Games biasanya akan mempresentasikan tradisi, budaya, dan nilai yang dimiliki oleh negara tuan rumah.

Bagi yang penasaran, mari simak 4 maskot Asian Para Games yang sempat meriahkan acara dari tahun ke tahun berikut ini.

1. Fun Fun

Acara Asian Para Games yang pertama diselenggarakan di Guangzhou, China.

Pada saat itu, China memperkenalkan maskot pertama Asian Para Games yang bernama Fun Fun (芬芬).

Maskot ini menggunakan bunga asli dari Guangzhou, yaitu Kapok.

Dalam Bahasa Cina, Fun Fun digunakan untuk menggambarkan keharuman bunga yang manis dan menyenangkan.

Kelima kelopak maskot ini terlihat menari dan menciptakan wajah senyum cerah. 

Ini sengaja dibuat untuk melambangkan rasa gembira yang dirasakan semua atlet yang antusias dalam turnamen olahraga ini.

Di lain sisi, dalam budaya Lignan, bunga Kapok mewakili arti kekuatan.

Sehingga tuan rumah Asian Para Games 2010 ini sengaja menggunakan maskot bernama Fun Fun ini untuk mewakili semangat juang para penyandang disabilitas yang mencari kesuksesan.

2. Jeonopi dan Dnopi

Asian Para Games 2014 diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan pada 18 Oktober-24 Oktober 2014.

Untuk memeriahkan acara, Korea Selatan memperkenalkan sepasang maskot burung bernama Jeonopi dan Dnopi.

Maskot ini dipilih untuk menyoroti komitmen penyelenggara permainan dalam pelestarian lingkungan.

Jeonopi sendiri melambangkan persahabatan dengan orang-orang di Asia dan dunia. Sedangkan Dnopi melambangkan keberanian dan harapan para atlet yang berpartisipasi.

3. Momo

Pada Asian Para Games 2018, Indonesia mendapat kesempatan menjadi tuan rumah turnamen olahraga yang bergengsi ini.

Sama seperti turnamen sebelumnya, Asian Para Games 2018 memperkenalkan sebuah maskot unik berbentuk burung elang.

Burung elang ini menyimbolkan Motivasi dan Mobilitas: Layang-layang Brahmana atau yang dikenal dengan sebutan ‘Elang Bondol’.

Maskot ini diberi nama Momo yang diambil dari dua kata konsep utamanya, Motivasi dan Mobilitas.

4. Fei Fei

Fei Fei (飞飞) adalah maskot yang terinspirasi dari motif burung dewa dalam budaya Liangzhu dan merupakan simbol kebahagiaan dalam legenda lokal.

Kata ‘Fei’ yang pertama berarti seekor burung. 

Itulah sebabnya, maskot turnamen ini menggunakan binatang burung berwarna biru langit yang mempresentasikan suasana toleransi, rasa hormat, dan persahabatan.

‘Fei’ kedua berarti kondisi mental atlet cacat yang mengejar impian mereka dan melompat ke depan.

Di bagian mahkotanya terdapat sebuah huruf “i” yang melambangkan kecerdasan. 

Sedangkan di bagian dadanya terdapat cincin berisi 45 titik yang melambangkan anggota Komite Paralimpiade Asia (APC).

Secara keseluruhan, maskot ini mempresentasikan perpaduan warisan budaya Hangzhou, inovasi teknologi, dan pembawa pesan kegembiraan dan perbedaan budaya.

.

.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.