Hangout

10 Warga Tangerang Tewas Terserang Leptospirosis, Dinkes: Menular di Tempat Lembap

Sebanyak 10 warga Kabupaten Tangerang tewas terserang wabah leptospirosis atau penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus. Hal ini terungkap berdasarkan pendataan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang sejak Januari hingga Desember 2022.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kabupaten Tangerang, Sumihar Sihalolo, 10 orang meninggal dunia ditemukan dari 49 kasus leptospirosis.

“Korban terjangkit penyakit leptospirosis tersebut dari cemaran lingkungan sekitar yang tidak bersih,” kata Sumihar di Tangerang, Kamis (9/3/2023).

Sumihar menjelaskan, pihaknya belum menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) meski jumlah warga tewas imbas penyakit itu sudah mencapai 10 orang. Pasalnya, kejadian kasus leptospirosis kali ini tidak terfokus pada daerah tertentu.

“Kami juga tetap mengimbau kepada masyarakat terutama yang bekerja di sektor pertanian agar selalu menggunakan alat pelindung seperti sepatu bot dan sarung tangan serta rajin mencuci tangan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga tengah menyiapkan langka-langkah pencegahan dan penekanan kasus tersebut. Langkah ini antara lain melakukan surveilans sentinel kasus dengan melakukan pemasangan trap tikus di sekitar tempat tinggal pasien positif leptospirosis. Selain itu, melakukan pembedahan tikus untuk mengambil sampel tikus yang nantinya akan diperiksa di BBTKLPP Kemenkes dan Dinkes Provinsi Banten. Selanjutnya, melakukan skrining pada pasien atau orang yang bergejala dengan penggunaan rapid test.

“Kemudian kita akan bekerja sama dengan lintas sektoral untuk menggiatkan dan mengedukasi kepada masyarakat desa tempat tinggal pasien,” ujar Sumihar.

Ia menambahkan, penyakit leptospirosis mudah menular di tempat yang lembab, seperti di lokasi banjir. Terlebih Kabupaten Tangerang sendiri saat ini termasuk wilayah lembab, akibat sering dilanda banjir.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button