News

Arab Saudi Sepakat Beli Drone Turki

Arab Saudi sepakat untuk membeli drone dari sebuah perusahaan Turki, kata Riyadh pada Selasa (18/7/2023), usai kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang bertujuan untuk menarik investasi asing.

Beberapa kontrak, termasuk transaksi pembelian drone, ditandatangani selama pertemuan antara Erdogan dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) di Jeddah, pada Senin (17/7/2023), laporan kantor berita resmi Saudi Press Agency atau SPA.

Erdogan, yang pada pemilihan Mei memenangkan pemilu untuk masa jabatan lima tahun lagi, berada di Saudi untuk memulai tur di kawasan Teluk Persia yang berusaha menggalang dukungan untuk ekonomi Turki yang goyah.

Pemimpin Turki itu diperkirakan tiba di negara tetangga Qatar pada Selasa malam.

Setelah menghadiri forum bisnis Saudi-Turki di Jeddah pada Senin, Erdogan dan Pangeran MbS membahas ‘prospek kerja sama bersama’ dalam pertemuan mereka, lapor SPA.

Kedua pemimpin tersebut menandatangani perjanjian kerja sama di bidang energi, investasi langsung, pertahanan dan media, kata laporan itu.

SPA menambahkan bahwa sejumlah pejabat Saudi juga menandatangani ‘dua kontrak dengan perusahaan Turki Baykar’, produsen drone yang operasinya diawasi secara bersama-sama oleh salah satu menantu Erdogan.

Drone yang dikembangkan oleh perusahaan swasta tersebut sudah digunakan di Azerbaijan, Libya, dan Ukraina.

Arab Saudi akan memperoleh drone-drone itu dengan tujuan meningkatkan kesiapan angkatan bersenjata kerajaan dan memperkuat kemampuan pertahanan dan manufakturnya, kata Menteri Pertahanan Pangeran Khalid bin Salman, Selasa. Namun, ia tidak merinci nilai kesepakatan atau jenis drone yang dibeli kerajaan.

Seorang diplomat Arab di Riyadh, yang meminta namanya dirahasiakan karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada pers, mengatakan bahwa drone itu adalah Baykar model TB2.

Bulan lalu, Kuwait mengatakan telah mencapai kesepakatan senilai US$367 juta untuk pengadaan drone TB2.

Kunjungan minggu ini adalah yang kedua bagi Erdogan ke Arab Saudi sejak pemulihan hubungan baru-baru ini antara Ankara dan Riyadh. Hubungan kedua negara sempat tegang lantaran kasus pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada 2018 di konsulat Saudi di Istanbul.

Turki membuat marah Arab Saudi karena mengejar kasus tersebut dengan penuh semangat pada saat itu, membuka penyelidikan dan memberi pengarahan kepada media internasional tentang perincian pembunuhan yang mengerikan tersebut.

Tetapi dengan hubungan yang membaik, Erdogan mengunjungi Arab Saudi pada April 2022, dan Pangeran MbS melakukan perjalanan ke Turki pada Juni tahun lalu.

Perjalanan Erdogan ke Teluk saat ini terjadi saat Turki berjuang melawan keruntuhan mata uang dan melonjaknya inflasi yang telah menghancurkan ekonominya.

Pada Maret lalu, Arab Saudi mendepositokan US$5 miliar di bank sentral Turki. [VOA/SPA/AFP]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button