Kanal

5 Bahaya Dendam dalam Islam, Sifat yang Paling Dibenci Allah

Seorang siswa Madrasah Aliyah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tega membacok gurunya sendiri, Senin (25/09/2023).

Pelaku MAR (17) yang sudah ditangkap polisi mengaku marah dan dendam kepada Ali Fatkhur Rohman, guru kesiswaan di sekolahnya. 

Korban sebelumnya menghukum MAR tidak boleh mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) karena belum mengerjakan tugas dari sekolah sesuai tenggat.

Meski dilarang, pelaku tetap ke sekolah untuk UTS dan kembali ditolak korban. Remaja itu pun kecewa dan akhirnya pulang sambil membawa celurit.

Tanpa basa-basi sesampainya di sekolah, pelaku langsung melukai korban hingga mengenai lehernya. Beruntung nyawa korban berhasil diselamatkan.

Hukum Dendam dalam Islam

MAR kini harus berhadapan dengan hukum dan terancam pidana maksimal 12 tahun penjara. Tak hanya itu, MAR juga mendapat dosa lantaran melukai gurunya karena dirasuki dendam kesumat.

Mengutip dari laman Dalamislam.com, Rabu (27/09/2023), Islam adalah agama yang penuh rahmat dan kasih sayang. Karena itu Allah SWT sangat membenci orang yang pendendam.

Rasulullah dalam hadist riwayat Muslim, bersabda: 

Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang menaruh dendam kesumat (bertengkar)”. (HR Muslim). 

Allah SWT tidak menyukai umat-Nya yang menyimpan dendam karena bahaya dendam amatlah luar biasa. Orang pendendam selalu menyimpan keburukan dalam hatinya dan menunjukkan orang tersebut tidak beriman.

Berikut 5 bahaya dendam dalam Islam:

1. Amarah yang Berlebihan

Bibit dari dendam ialah kemarahan yang meluap luap dan tidak mampu dilenyapkan karena hawa nafsu. Jika terus menerus bergejolak dalam hati, maka akan timbul dendam dan hanya bisa dihilangkan oleh orang itu sendiri. 

Amarah yang berlebihan sama sekali tidak dianjurkan dalam Islam. Rasul selalu mencontohkan, beliau dalam keadaan marah pun selalu berlaku dengan cara yang baik dan tidak pernah menyimpan dendam. 

 2. Memutus Silaturahmi

Dendam membuat hubungan menjadi renggang, silaturahmi terputus, dan keburukan yang tiada henti satu sama lain. Jika kedua orang terlibat pertengkaran dan saling menyimpan dendam, maka pertengkaran akan terus terjadi dan keduanya sama sama berdosa.

Hadist  Riwayat Muttafaq ‘Alaihi mengatakan, 

Tidak akan masuk surga pemutus silaturahmi”. (Muttafaq ‘Alaihi).

3. Memiliki Iman yang Lemah

Iman seseorang dapat terlihat dari tingkah lakunya. Orang yang beriman akan mencontoh teladan Rasul dan mengikuti syariat Allah SWT yaitu menjadi orang yang memaafkan agar tercipta kedamaian dengan sesama. 

Orang yang memiliki dendam dalam hati merupakan ciri manusia dengan iman lemah. Ia akan terus menerus berharap orang lain mendapatkan keburukan dan musibah, serta merasa senang dengan kesusahan orang lain. 

4. Jauh dari Rahmat Allah

Allah SWT tidak menyukai orang yang zalim. Seperti firman Allah SWT dalam surat Asy Syura ayat 40, yang artinya:

 “Dan balasan suatu kejahatan ialah kejahatan yang serupa. Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah. Dan Allah tidak menyukai orang orang yang zalim”. (QS Asy Syura : 40).

Surat Asy Syura ayat 40 mengajarkan manusia tidak menyimpan dendam, sebab Allah sudah menjamin balasan dari tiap perbuatan umat-Nya. Menyimpan dendam tandanya tidak percaya pada rahmat Allah SWT dan termasuk ciri orang yang zalim. 

5. Dekat dengan Kesombongan

Setiap manusia pernah berbuat salah dan menyakiti orang lain, sebaiknya selalu introspeksi diri. Sebab belum tentu kita lebih baik dari orang yang berbuat salah. Ada kemungkinan juga kita pernah berbuat salah pada orang lain melebihi salah yang dilakukan orang tersebut kepada kita. 

Rasulullah dalam hadist riwayat Tirmidzi bersabda, 

Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih)” (HR Tirmidzi).

Maka, Orang yang memiliki dendam artinya tidak mawas diri dan selalu menganggap dirinya paling benar. Sikap itu termasuk perbuatan yang sombong dan sombong adalah sikap yang tidak disukai Allah SWT.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button