Market

8 Bisnis Hartono Bersaudara, Sumber Kekayaan Keluarga Termasyhur di Indonesia

Ditulis oleh: Dyan Arfiana Ayu P

Berdasarkan Forbes Real Time Billionaires, Robert Budi Hartono menjadi orang terkaya nomer satu di Indonesia. Jumlah hartanya mencapai US$ 26,2 atau sekitar Rp 393 triliun. Dengan kekayaan tersebut, Robert Budi Hartono menduduki peringkat ke-59 orang terkaya di dunia.

Sementara itu, Michael Hartono berada di peringkat ke-2 orang terkaya di Indonesia dan peringkat ke-63 paling kaya di dunia. Dirinya tercatat memiliki kekayaan US$ 25 miliar atau setara dengan Rp 375 triliun.

Lantas, dari mana saja sumber kekayaan Hartono bersaudara?

1. Rokok

Djarum - inilah.com
Foto: Djarum

Dulu, Djarum hanyalah sebuah bisnis rokok kretek lokal yang didirikan oleh Oei Wie Gwan, ayah Budi dan Michael Hartono.

Di tahun 1962, pabrik rokok Djarum pernah mengalami kebakaran hebat. Akibat kebakaran tersebut, semua asetnya nyaris tidak bersisa.

Tidak lama setelah musibah itu, Oei Wie Gwan meninggal. Robert Budi Hartono dan kakaknya pun menerima warisan berupa pabrik Djarum yang nyaris musnah.

Namun berkat keuletan keduanya, Djarum mampu bangkit hingga mengantarkan Hartono bersaudara menjadi keluarga terkaya di Indonesia.

Sumber kekayaan Robert Budi Hartono bukan hanya berasal dari Djarum semata. Robert Budi Hartono juga memperlebar sayap bisnisnya ke banyak sektor antara lain perbankan, properti, agrobisnis, elektronik, dan multimedia.

2. Perbankan

Bca - inilah.com
Foto: sahamonline.com

Sumber kekayaan Hartono bersaudara berikutnya yaitu dari sektor perbankan, melalui Bank Central Asia (BCA).

BCA awalnya didirikan oleh Liem Sudono Salim dan dikembangkan oleh Mochtar Riady. Tetapi seiring berjalannya waktu, Bank BCA dimiliki oleh keluarga Hartono.

Bank BCA tercatat sebagai bank swasta terbesar di tanah air. Kenaikan saham bank BCA ikut mendorong kenaikan kekayaan keluarga Hartono.

Per tahun 2022, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) beserta entitas anak membukukan laba bersih Rp 40,7 triliun. Capaian tersebut meningkat 29,6% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir.

3. Perusahaan Modal Ventura

gdp venture
Goto: gdpventure.com

Selain berasal dari BCA dan Djarum, kekayaan Hartono bersaudara juga didapatkan lewat PT. Global Digital Prima, atau lebih dikenal dengan nama GDP Venture.

GDP Venture banyak berinvestasi pada sejumlah perusahaan startup besar. Mengutip situs GDP Venture, beberapa perusahaan yang disuntik modal oleh GDP Venture antara lain transportasi online Gojek, situs perbelanjaan online BliBli.com, Tiket.com, KasKus, hingga startup kesehatan Halodoc. 

Kemudian, perusahaan ventura ini juga terus menggelontorkan dana besar untuk berbagai situs berita berbasis online, antara lain Kumparan, Historia, Kincir, Narasi, Lokadata, Opini, Cermati, dan IDN Media. 

4. Properti

hotel kempinski indonesia, sumber kekayaan dan bisnis hartono bersaudara
Foto: Destinasian

Kegiatan bisnis keluarga Hartono juga bergerak di bidang properti. Diketahui, keluarga Hartono juga mengelola sejumlah properti dan real estat, seperti Menara BCA, Padma Hotel Bandung, Padma Resort Ubid, Padma Resort Legian, Hotel Indonesia Kempinski, Grand Indonesia, hingga Kempinski Residence. 

Tidak hanya itu saja. Bangunan kelas menengah juga turut menjadi sasaran pengembangan bisnis Hartono bersaudara, yaitu melalui Mal Daan Mogot dan World Trade Center Mangga Dua.

5. Elektronik

Polytron - inilah.com
Foto: Polytron

Siapa sangka, Polytron merupakan perusahaan non-rokok pertama yang dimiliki oleh Hartono bersaudara. Produk pertama yang dikeluarkan perusahaan ini adalah televisi (hitam putih) pada tahun 1979.

Di tahun 1988, demi menjangkau pasar yang lebih luas, PT Hartono Istana Teknologi juga mengeluarkan merek Digitec dan Oke.

Polytron memiliki beberapa anak perusahaan, seperti PT Fira Makmur Sejahtera (Fira), PT Global Media Visual (Mola), SENT Entertainment Ltd dan PT Perada Swara Production (Megapro Communications)

6. Agribisnis

Hpi Agro - inilah.com
Foto: Hpi Agro

Sumber kekayaan Hartono bersaudara juga datang dari sektor agribisnis, yaitu dengan mendirikan PT Hartono Plantation Indonesia (HPI-Agro), yang berfokus pada penyediaan kelapa sawit.

Berdiri sejak tahun 2008, PT HPI-Agro baru memulai penanamannya di tahun 2010. Kini, bisnis Hartono bersaudara ini telah berkembang dengan komoditi lain, yakni cengkeh, tembakau, tebu, jarak kepyar, dan minyak atsiri.

Kekayaan Hartono bersaudara makin melintir dengan adanya anak perusahaan PT HPI-agro, yaitu PT Muria Sumba Manis.

PT Muria Sumba manis adalah pabrik gula yang terletak di Sumba. Tiap harinya, pabrik gula ini mampu memproduksi 12.000 ton gula.

7. Makanan dan Minuman

Savoria Moto - inilah.com
Foto: savoriakreasirasa.co.id

Ekspansi bisnis keluarga Hartono juga menyasar pada produk makanan dan minuman. Sebut saja PT Savoria Kreasi Rasa yang berdiri pada tahun 2016. Produk PT Savoria Rasa yang terkenal di pasar yaitu FOX’S, Yuzu, KRIZZI dan Popstar.

Kekayaan keluarga Hartono juga datang dari PT Sumber Kopi Prima. PT Sumber Kopi Prima didirikan pada tahun 2018. Produk andalan dari perusahaan ini adalah kopi Tubruk Gajah dan kopi instan dengan merek Dellizio Caffino.

Seperti induk perusahaannya, Djarum Group, yang mayoritas kegiatan produksinya beroperasi di Kudus, PT Sumber Kopi Prima juga memiliki satu pabrik di Desa Loram wetan, Jati, Kudus, Jawa Tengah.

Sementara, satu pabrik lain berlokasi di Jl. Raya Mojokerto, Mojo Kumpul, Mojokerto, Jawa Timur. 

8. Distribusi

Pt Gonusa Prima Distribusi, sumber kekayaan dan bisnis hartono bersaudara - inilah.com
Foto: gonusadistribusi.com

Bisnis keluarga Hartono berikutnya yaitu dari jalur distribusi melalui PT Gonusa Prima Distribusi, yang didirikan pada tahun 2019.

Berbekal pengalaman dan jaringan dari grup Djarum dengan ribuan armada dan jalur distribusi, PT. Gonusa Prima Distribusi dapat mendistribusikan produk dengan baik dan efektif ke semua daerah di seluruh pelosok Indonesia.

Disclaimer: Kanal Penulis Lepas disediakan untuk tujuan informasi umum dan hiburan. Isi dari blog ini hanya mencerminkan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Inilah.com.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button