News

99,9 Persen Orang Hilang di Sungai Aare Ditemukan 3 Pekan

Sungai Aare yang berada di Kota Bern, Swiss memilik daya tarik bagi wisatawan asing maupun lokal. Sungai sepanjang 295 kilometer ini dikenal memiliki air yang jernih bahkan pemerintah kota memperbolehkan warganya untuk berenang.

Tak hanya warga lokal, wisatawan asing pun dibolehkan untuk berenang dengan catatan harus mengikuti aturan yang berlaku. Di antaranya hanya untuk perenang yang berpengalaman, dan bagi anak-anak wajib didampingi orang yang lebih tua. Pasalnya, tak sedikit warga maupun wisatawan yang terbawa arus dan hilang.

Berdasarkan data kepolisian Swiss, dalam satu tahun sedikitnya 15 sampai 20 orang wisatawan yang berenang di Sungai Aare tenggelam dan terbawa arus.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad mengatakan, meski telah memiliki sejumlah fasilitas penunjang di sepanjang bantaran Sungai Aare seperti ban pelampung atau tangga namun masih saja ada wisatawan yang terbawa arus. Karena Sungai Aare dikenal tenang tapi memiliki arus yang yang cukup deras.

Bahkan 99,9 persen orang yang hilang di Sungai Aare baru dapat ditemukan dalam waktu tiga pekan. “Mayoritas kejadian serupa pada tahun-tahun sebelumnya itu 99,9 persen ditemukan dalam tiga pekan,” katanya.

Tapi tidak sedikit pula yang ditemukan dalam waktu tiga hari atau kurang dari itu. Umumnya perenang yang hilang dan lama ditemukan dipengaruhi faktor cuaca dan air yang mengeruh. Kondisi tersebut diakui sangat menyulitkan tim pencarian.

Terkait perkembangan pencarian putra dari Ridwan Kamil hingga hari keempat ini, pihak Kedubes RI di Bern telah mengerucutkan area pencarian. Pencarian dengan metode boat search menggunakan teropong untuk memantau situasi bawah air.

Area pencarian telah mengerucut ke lokasi yang dinilai paling potensial di wilayah Marzili serta di area pintu air Schwellenmaetelli dan Engehalde dengan menggunakan perahu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button