Market

AEPI: Utang Menggunung, Tugas Berat Menunggu Mas Darmo di PLN

Tugas berat menanti Mas Darmo, sapaan akrab Darmawan Prasodjo yang terpilih sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero), menggantikan Zulkifli Zaini. Utang jatuh tempo 2021 yang angkanya lumayan gede.

Disampaikan Salamuddin Daeng, analis dari Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI), utang jatuh tempo PLN pada tahun ini, mencapai Rp39 triliun. “Ini butuh usaha keras untuk menyelamatkan PLN dari kebangkrutan. Ini menjadi tugas berat dirut baru PLN,” ungkapnya kepada Inilah.com, Jakarta, Selasa (7/12/2021).

Kata dia, anggaran belanja pabrik setrum pelat merah ini, dari tahun ke tahun angkanya cukup besar. Celakanya, pendanaan berasal dari eksternal. “Sekitar Rp100 triliun-an setiap tahun. Sangat berisiko kepada performance keuangan perusahaan,” tuturnya.

Lalu untuk apa belanja PLN sebesar itu? Salamuddin menjawab, untuk belanja batubara dan gas. Serta pembelian listrik swasta. “Dirut yang baru, sebelumnya adalah Wadirut. Jadi bagian dari direksi lama. Keduanya tidak menunjukkan kinerja yang bagus. Terutama menjaga cash flow,” ungkapnya.

Salamuddin juga mempertanyakan tidak jalannya peta jalan transisi energi. Di mana, road map masih belum jelas. Dirinya pesimis, Darmawan bisa menyelamatkan keuangan PLN yang berdarah-darah. “Kita tunggu saja, apakah dirut baru PLN mampu mengatasi masalah kunci. Atau malah sebaliknya,” ungkap Salamuddin.

Mengingatkan saja, berdasarkan surat keputusan RUPS yang berlaku 6 Desember 2021, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Darmawan Prasodjo yang sebelumnya menjabat Wakil Direktur Utama, sebagai Direktur Utama PLN.

Terkait jabatan baru ini, Menteri Erick mengingatkan bahwa pemimpin harus menyandarkan tanggung jawab yang diemban dengan hati dan keikhlasan. “Amanah untuk memberikan kontribusi sebesar-besarnya kepada negara, dan memiliki dampak sosial seluas-luasnya berupa peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” kata Menteri Erick.

Menurut Menteri Erick, kepemimpinan Zulkifli di PLN sejak Desember 2019, banyak memberikan warna. Diakui, Zulkifli adalah pemimpin perusahaan yang visinya melayani kebutuhan hidup rakyat Indonesia dengan hati dan keikhlasan. “Amanah dalam mengelola PLN untuk bertahan dan tetap melayani, serta meringankan beban masyarakat miskin dan tidak mampu saat pandemi COVID-19, mengisyaratkan beliau memahami komitmen yang diemban,” ujar Menteri Erick.

Dua tahun memimpin, Zulkifli berhasil mendongkrak kinerja keuangan PLN. Tahun lalu, pendapatan perusahaan mencapai Rp345,4 triliun dengan laba bersih sebesar Rp5,99 triliun. Atau naik 39,3 persen ketimbang 2019. Selain itu, PLN mampu menurunkan rasio utang menjadi Rp452,4 triliun.

Terpilihnya Mas Darmo, sempat menimbulkan kontroversi. Lantaran dia adalah kader PDIP. Pernah menjadi caleg dalam Pemilu Legislatif 2014, namun gagal. Dia kalah suara dari Puan Maharani, Aria Bima dan Rahmad Handoyo.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button