Pacmann, perusahaan rintisan teknologi lokal yang berfokus pada bidang machine learning dan kecerdasan buatan, baru saja merilis laporan analisis mengenai percakapan Twitter berbahasa Indonesia seputar perayaan Idul Fitri. Dalam laporan ini, Pacmann mengumpulkan dan menganalisis lebih dari 311.543 tweets dari tanggal 8 hingga 18 April 2023 dengan menggunakan teknik Natural Language Processing (NLP) untuk memahami sentimen dan topik yang diperbincangkan terkait Idul Fitri.
Analisis ini menunjukkan bahwa volume percakapan mengalami peningkatan seiring dengan mendekatnya perayaan. Pada 17 April, volume tweets meningkat secara signifikan menjadi 46.914, dibandingkan dengan 32.735 tweets pada hari sebelumnya. Dari segi sentimen, sebanyak 55 persen tweets memiliki sentimen netral, 28 persen bersifat negatif, dan 17 persen sisanya memuat sentimen positif.
Laporan tersebut mengungkap beberapa topik utama yang diperbincangkan seputar Idul Fitri, antara lain “Perjalanan” yang berhubungan dengan tradisi mudik, “Keluarga” yang menunjukkan pentingnya silaturahmi dan pertemuan keluarga, serta “Pakaian” yang mencerminkan tradisi memakai pakaian baru saat Idul Fitri.
“Mudik adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat Idulfitri tiba, di mana mereka akan kembali ke kampung halaman mereka untuk bertemu dengan keluarga. Mudik menjadi salah satu momen yang paling dinanti-nantikan oleh banyak orang di Indonesia, sehingga tidak mengherankan jika topik “Perjalanan” menjadi salah satu yang paling populer dalam analisis kami,” ujar Data Scientist di Pacmann dan Valiance, Bagus Cipto Kusumo dalam keterangan persnya kepada inilah.com, Kamis (20/4/2023).
Temuan ini memberikan wawasan bagi pemasar dan merek yang ingin memanfaatkan tren media sosial selama periode Idul Fitri. Mereka dapat mempertimbangkan promosi produk dan layanan terkait topik-topik tersebut, serta menawarkan promosi, diskon, atau paket hadiah khusus selama periode perayaan.
“Kami harap, temuan kami ini dapat membantu marketer dan brand menciptakan kampanye yang tepat sasaran dan memperoleh profit dari potensi pasar yang besar selama periode ini,” tutur Bagus.
Pacmann, melalui Sekolah Data Pacmann, menawarkan program-program yang mengajarkan keterampilan aplikatif di bidang data, termasuk NLP yang digunakan dalam analisis ini, untuk membantu para profesional mengembangkan kemampuannya dalam mengolah dan menganalisis data.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)