News

Anak Muda Perantau Cenderung Golput, KPU Diminta Berbenah Diri

Direktur Eksekutif Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO), Dedy Kurnia Syah mengungkapkan temuannya yang mencatat tingginya tingkat golongan putih (golput) pada anak-anak muda yang sedang merantau.

“Golput akan cepat tinggi bagi kelompok anak-anak muda, utamanya adalah dari proporsi anak-anak muda yang merantau,” kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam konferensi pers terkait survei opini publik terkait peta politik koalisi dan arah pemilih muda di Pemilu 2024 di Jakarta, Senin (20/11).

Menurut Dedi, hal itu didasarkan pada asumsi sebagian besar anak muda yang sedang berada jauh dari tempat asalnya mungkin memiliki kendala dalam proses pemilihan atau kurang terlibat langsung terhadap isu-isu politik di daerah sementara mereka.

Hal itu menunjukkan perlu ada perbaikan dalam sistem administrasi pemilu guna memastikan bahwa setiap pemilih, terutama generasi muda, dapat melakukan pemilihan secara mudah, efisien, dan tanpa hambatan teknis.

“Yang justru perlu diwaspadai adalah golput yang lain bisa berkaitan dengan golput teknis maupun administrasi,” ungkapnya.

Dedi berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dapat membuka tempat pemungutan suara (TPS) di berbagai universitas untuk memudahkan partisipasi mahasiswa yang sedang merantau.

Dedi khawatir, tak banyak anak muda yang memiliki keberanian untuk membawa KTP ke TPS dan mengatakan atau menjelaskan bahwa ia adalah pemilih non domisili. “Sehingga golput akan tetap tinggi, bagi kelompok anak-anak muda utamanya adalah dari proporsi dari anak-anak muda yang merantau,” jelas Dedi.

“Belum lagi kita bicara, keniscayaan golput yang lain. Kertas suara rusak, surat undangan tidak sampai atau hal-hal yang lain,” tambah dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button