Diduga gunakan bom fosfor putih yang punya efek mematikan, Israel dinilai keterlaluan dan melanggar hukum internasional.
Selama perang dengan Palestina, Israel diduga telah menggunakan white phosphorus bomb atau bom fosfor putih yang dilarang oleh hukum internasional.
Bom fosfor putih tersebut diduga digunakan oleh Israel untuk menyerang pemukiman di Gaza Utara. Tuduhan ini berasal dari Kementerian Luar Negeri Palestina.
Menurut regulasi internasional, penggunaan bom fosfor dalam pemukiman dinyatakan sebagai tindakan terlarang.
“Israel menggunakan bom fosfor putih yang dilarang secara internasional terhadap warga Palestina di Karama, utara Gaza,” tulis Kemlu Palestina di media sosial X, Selasa (10/10/2023).
Ini disebabkan oleh kemampuannya untuk menyebabkan kematian massal karena zat kimia yang terkandung dalam bom fosfor.
1. Mudah Terbakar Saat Terpapar Udara
Korban yang terkena bom fosfor ini bisa mengalami kematian dalam waktu singkat karena bom fosfor putih sangat mudah terbakar saat terpapar udara.
Orang yang terpapar bom ini akan merasakan sensasi terbakar dan menghirup uap beracun.
Korban yang selamat dari serangan ini pun memiliki peluang hidup yang sangat kecil karena partikel-partikel yang terhirup akan terus terbakar sampai oksigen di dalamnya habis.
Dalam penggunaan fosfor putih, senjata kimia ini bisa dimasukkan dalam proyektil artileri, mortir, bahkan bom yang digunakan dalam operasi militer.
2. Merusak Optik Infrared Senjata
Saat ditembakkan, fosfor putih akan menghasilkan asap putih tebal. Asap ini dapat mengganggu sistem optik inframerah dan pelacakan senjata, yang memberikan perlindungan kepada pasukan dari senjata berpemandu.
3. Luka Bakar Sampai Mencapai Tulang
Efek dari bom fosfor putih adalah saat zat kimia ini bersentuhan dengan kulit dapat menyebabkan luka bakar yang parah bahkan hingga mencapai tulang.
Selain itu, seringkali infeksi akan berkembang pada bagian tubuh yang terkena bahan kimia ini. Dampaknya sangat berbahaya karena dapat merusak organ tubuh bagian dalam, bahkan berpotensi fatal.
Kejahatan perang
Karena begitu berbahaya, penggunaan fosfor putih terhadap warga sipil atau di kawasan padat penduduk dianggap sebagai kejahatan perang.
Protokol III Konvensi 1980 tentang Senjata Konvensional secara eksplisit melarang penggunaan fosfor putih sebagai senjata terhadap penduduk sipil. Beleid ini juga meminta agar penggunaan fosfor putih dibedakan bagi militer dan warga sipil.
Pasal 35 Protokol I Konvensi Jenewa sementara itu mengatur bahwa senjata apa pun yang menyebabkan ‘penderitaan berlebihan atau tidak perlu’ dilarang, demikian dikutip dari The Independent.
Hubungan antara Israel dan Palestina telah memanas kembali. Ini dimulai dengan serangan dadakan oleh Hamas pada Sabtu, 7 Oktober lalu di wilayah Israel yang menewaskan ratusan warga sipil.
Israel kemudian merespons dengan menyerang Jalur Gaza, yang dianggap sebagai basis operasi Hamas.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)