Market

Ganti HP Hingga Tiket Konser, OJK: Hidup Konsumtif Pintu Masuk Pinjol

Ternyata, konsumen milenial Indonesia gemar belanja yang tak penting-penting amat. Mulai ganti HP baru, belanja baju branded hingga nonton konser yang tiketnya mahal. Celakanya, mereka nekat berhubungan dengan pinjaman online (pinjol).

Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi, dikutip Rabu (5/7/2023), menyampaikan, pola hidup konsumtif kini memapar kaum milenial Indonesia. Misalnya dengan membeli HP, healing atau jalan-jalan, beli pakaian branded hingga tiket konser yang harganya wah.

Alih-laih membobol tabungan untuk memenuhi hasrat itu, kaum milenial justru memanfaatkan pinjol. Setelah macet, barulah muncul penyesalan. “Kalau kami lihat, biasanya untuk memenuhi kebutuhan yang konsumtif misalnya untuk membeli gadget baru, fesyen, rekreasi, bahkan kemarin membeli tiket konser,” kata kiki, sapaan akrab Friderica itu.

Tak hanya anak muda, kata Friderica, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pun banyak yang terjerat pinjol. Untuk menambah modal usaha mereka memanfaatkan pinjol. “Bedanya, klaster ini penggunaannya sudah benar,” terang Kiki.

Hanya saja, kata mantan Dirut PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) itu, nasib UMKM berujung sama. Mereka tidak mampu mengembangkan usaha. Sehingga tak mampu mengembalikan utangnya ke pinjol. “Namanya juga bisnis, banyak kemudian terjadi hal-hal di luar perhitungan,” katanya.

Terkait utang macet yang dialami pinjol, Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK, Ogi Prastomiyono menyatakan adanya kenaikan dari 2,82 persen pada April 2023, menjadi 3,36 persen per Mei 2023. Artinya, jika outstanding pembiayaan yang disalurkan pinjol tembus Rp51,46 triliun per Mei 2023, maka kredit macetnya Rp1,72 triliun.

Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Mei 2023, sebanyak 1,48 juta warga Banten ngutang Rp4,51 triliun ke pinjol. Melonjak tajam dibandingkan April 2023. Dengan nilai tersebut, utang pinjol warga Banten berada di posisi keempat untuk wilayah Jawa. Di bawah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button