News

Di Tengah Lautan Manusia, Airlangga Bacakan Doa Yaa Qowiyyu Ki Ageng Gribig

Jumat, 16 Sep 2022 – 20:07 WIB

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Dewan Penasihat Majelis Ahlul Hidayah dalam puncak saparan Haul Ki Ageng Gribig di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (16/9/2022). (Foto: Inilah.com/ Ridwan Anshori)

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Dewan Penasihat Majelis Ahlul Hidayah dalam puncak saparan Haul Ki Ageng Gribig di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (16/9/2022). (Foto: Inilah.com/ Ridwan Anshori)

Puncak saparan Ki Ageng Gribig di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah dibanjiri lautan manusia digelar di sisi selatan Kompleks Masjid Gedhe Ki Ageng Gribig, Jumat, 16 September 2022. Jumlah massa dua kali lebih banyak dibanding malam harinya saat acara zikir dan selawat yang di Oro-oro Yaa Qoqiyyu.

Airlangga Hartarto selaku perwakilan keluarga besar Ki Ageng Gribig berpesan kepada warga yang hadir berjubel agar tidak melupakan substansi dari acara saparan ini. Di sisi lain, warga harus senantiasa menjaga kesehatan agar selalu diberi keselamatan dan kekuatan.

“Oleh karena itu, kita ingat doa dari Ki Ageng Gribig, yakni Yaa Qowiyyu, Yaa Aziz, Qowwina wal Muslimiin, yaa qowiyyu warzuqna wal muslimiin. Yang artinya berilah kekuatan kepada kami segenap kaum muslimin,” kata Airlangga Hartarto yang merupakan Dewan Penasihat Majelis Ahlul Hidayah.

Doa terebut merupakan doa yang diajarkan oleh Ki Ageng Gribig usai kedatangannya dari sepulang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah. Doa ini dibacakan sebelum apem dibagikan kepada masyarakat.

Dalam sejarahnya, sepulang dari Mekkah, banyak warga berdatangan ke kediaman Ki Ageng Gribig. Sepulang berhaji dari Mekkah membawa oleh-oleh roti arab, namun jumlah warga yang mengujunginya sangat banyak sehingga oleh-oleh tidak mencukupinya.

Ki Ageng Gribig lalu meminta kepada istrinya untuk membuat roti arab yang kemudian disebut apem itu. Dalam pembuatannya dibantu para tetangga lalu diberikan kepada warga yang datang ke rumah Ki Ageng Gribig.

Momentum itulah yang menjadi latar belakang sebar apem yang menjadi puncak acara Saparan Ki Ageng Gribig yang digelar tiap bulan Sapar ini. Tradisi itu hingga hari ini tadi tetap terjaga dan lestari.

Lebih lanjut Airlangga mengatakan, Ki Ageng Gribig membuka dakwah secara damai, Ki Ageng Gribig adalah inovasi pada zamaannya. “Alhamdulillah hari ini kita diberi kekuatan, ekonomi masyarakat kembali pulih setelah dua tahun pandemi,” ungkapnya.

Airlangga memastikan saparan apeman ini mendongkrak perekonomian warga Jatinom dan sekitarnya. “Warung-warung ini tadi saya tanya, setiap warung rata-rata membeli 10-50 kilogram tepung untuk membuat apem. Kegiatan hari ini kira-kira sekitar 6 ton tepung yang digunakan untuk apeman ini,” jelasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button