Market

Bandara Kediri Milik Pabrik Rokok Gudang Garam Beroperasi Desember Ini

Ada kabar baik bagi masyarakat yang tinggal di Kediri, Jawa Timur (Jatim) dan sekitarnya. Bandara Kediri, milik PT Gudang Garam Tbk (GGRM), bakal beroperasi Desember 2023.

Manajemen PT Surya Dhoho Investama (SDI), anak usaha GGRM,  mengungkapkan, saat ini, masih menunggu verifikasi dan kalibrasi untuk rencana operasional bandara pada bulan ini.

“Dari sisi kesiapan secara fisik, fungsional operasi sudah sangat siap. Ada beberapa hal yang masih harus diselesaikan dulu. Bukan hanya fisik tapi juga terkait verifikasi dan kalibrasi,” kata Direktur SDI, Maksin Arisandi di Kediri, Jumat (1/12/2023.

Pihaknya mengungkapkan jika tidak ada halangan dan sudah ada izin, pekan depan atau paling lambat pekan depannya lagi untuk kalibrasi dilakukan.

“Setelah kalibrasi selesai dinyatakan lulus Kemenhub, secara teknis keseluruhan bandara ini sudah bisa dioperasionalkan,” kata dia.

Ia menambahkan, secara bangunan sudah 97 persen dan saat ini tinggal pembersihan landasan pacu (runway). Sementara secara infrastruktur fisik sudah siap.

Pihaknya juga berharap bisa selesai secepatnya sehingga Desember 2023 bisa first landing. Namun, ia menegaskan yang penting selain beroperasi adalah keselamatan semua.

Sementara itu, terkait dengan maskapai yang akan hadir di Bandara Kediri, ia mengatakan sudah mengadakan pertemuan yang juga dihadiri perwakilan dari maskapai. Terdapat lima perwakilan maskapai yang hadir antara lain Super Air Jet, Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air serta Citilink.

“Ada lima maskapai yang hadir. Kami berpikir itu awal yang bagus,” kata dia.

Namun untuk lebih jauh soal maskapai dirinya belum bisa berkomentar, sebab hal tersebut menjadi kewenangan dari PT Angkasa Pura 1 selaku operator Bandara Dhoho Kediri untuk bisa menjelaskannya.

Bandara Dhoho Kediri, tercatat memiliki panjang landasan pacu atau runway 3.300 meter x 45 meter yang mampu didarati pesawat terbesar B777-300ER. Jalur perpindahan pesawat atau taxiway sepanjang 306 meter x 32 meter dan 438 meter x 32 meter. Gedung terminal 18.224 meter persegi berkapasitas 1,5 juta pax per tahun.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat di Kediri mengatakan, public transportation sangat signifikan untuk bisa mendorong berbagai pergerakan mulai ekonomi, infrastruktur, wisata, pendidikan, budaya dan interaksi antar bangsa.

“Bandara ini menjadi kekuatan kita yang luar biasa untuk membangun keseimbangan pertumbuhan pembangunan wilayah Utara dan Selatan Jawa Timur,” kata Gubernur Khofifah.

Menurut Gubernur Khofifah, pembangunan daerah tidak bisa dibangun dengan pendekatan simetris melainkan asimetris. Sebab ada kebutuhan infrastruktur yang harus ditambahkan dan difasilitasi.

“Masyarakat mataraman terutama Kediri raya, saya rasa berbagai infrastruktur penunjang termasuk tol Kediri – Tulungagung dan seterusnya menjadi penguatan untuk bersiap memberikan daya dukung dari hadirnya Dhoho airport di Kediri,” kata dia.

Dengan hadirnya bandara Dhoho di Kediri, ia menyebut akan membawa dampak yang cukup luas untuk banyak sektor pembangunan. Di sektor pendidikan, keberadaan Bandara ini tentunya akan membutuhkan improvement pengembangan kualitas SDM wilayah Kediri raya.

Begitu pula di sektor agrobisnis. Produksi pengembangan di sekitar gunung Wilis meliputi kopi, kakao, alpukat tanpa biji serta nanas yang selama ini marketnya sangat baik dalam dan luar negeri. Artinya, hadirnya Dhoho airport memberikan ruang cukup luas bagi sektor IKM dan UKM untuk terus mendongkrak roda ekonomi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button