Market

Harga BBM Nonsubsidi dalam Tren Naik, Inilah Penjelasan Pakar Energi

Harga BBM nonsubsidi yang saat ini merangkak naik, sangat dipengaruhi harga minyak dunia terus melambung hingga di atas USD 90 per barel.

Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS), Ali Ahmudi Achyak menjelaskan secara umum, komponen harga dasar BBM terdiri atas biaya perolehan, biaya penyimpanan dan distribusi, serta proyeksi margin. Biaya perolehan merupakan biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan BBM.

Mungkin anda suka

“Sedangkan, biaya penyimpanan dan distribusi merupakan biaya yang dibutuhkan untuk mendistribusikan BBM ke konsumen di seluruh wilayah Indonesia,” ujar dia seperti mengutip dari Antara, Minggu (1/10/2023).

Hal itu karena pembentukan harganya harus menyesuaikan dengan mekanisme pasar dan sisi keekonomian. “Salah satunya harus menyesuaikan dengan komponen harga dasar BBM, termasuk fluktuasi harga minyak dunia,” tambahnya.

Dia pun menilai hal yang wajar jika ada penyesuaian harga BBM agar tak menimbulkan kerugian bagi perusahaan penyedia BBM, seperti PT Pertamina (Persero) dan lainnya.

Adapun untuk biaya perolehan BBM, lanjut Ali, acuan yang digunakan adalah harga indeks pasar BBM yang dipengaruhi oleh harga ICP (Indonesia Crude Price).

Saat ini, rerata tahun 2023 ICP bisa mencapai 90 dolar AS per barel, sehingga rata-rata harga indeks pasar BBM berada di atas level USD 100 per barel.

lebih lanjut, Ali memaparkan secara alamiah dan mengikuti hukum ekonomi, terkait dengan BBM nonpenugasan. Jadi seharusnya badan usaha bisa menerapkan harga fluktuatif sesuai mekanisme pasar dan pergerakan harga minyak dunia.

Namun, tingginya tingkat kerumitan dan potensi adanya gejolak membuat badan usaha lebih memilik metode “smooth” dalam pengaturan harga.

“Sebenarnya, itu tidak ada masalah asalkan proyeksi harga berdasarkan model berbasis forecasting bisa dilakukan dengan baik, data valid dan proyeksi yang akurat,” ungkap Ali. 

Sementara kenaikan harga BBM Nonsubsidi di SPBU milik Pertamina untuk harga BBM Pertamax naik menjadi Rp 14.000 per liter dari sebelumnya Rp 13.300 per liter.

Kemudian Pertamax Turbo menjadi Rp 16.600 per liter dari sebelumnya Rp 15.900 per liter. Harga Dexlite per 1 Oktober 2023 juga naik dari Rp 16.350 per liter menjadi Rp 17.200 per liter.

Adapun harga Pertamina DEX juga naik dari Rp 16.900 per liter menjadi Rp 17.900 per liter. Terakhir Pertamax Green 95 dari Rp 15.000 per liter menjadi Rp 16.000 per liter.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button