News

Banyak Anggota DPR Malu Terkait Pengadaan Gorden Puluhan Miliar

Anggota DPR dari fraksi PKB Luqman Hakim mengatakan, anggaran puluhan miliar gorden DPR semakin memperburuk citra wakil rakyat.

Apalagi penjelasan dari pihak Setjen DPR belum menjawab pertanyaan inti publik terkait pengadaan anggara sebesar Rp43,5 miliar tersebut.

“Tanpa penjelasan yang masuk akal kepada masyarakat, proyek gorden rumah dinas DPR itu hanya menambah penilaian negatif masyarakat kepada DPR,” kata Luqman, Selasa (10/5/2022).

Ia merasa banyak anggota DPR yang malu terkait pengadaan anggaran gorden rumah dinas jabatan anggota (RJA) tersebut.

“Saya yakin banyak teman anggota DPR yang merasa malu masalah gorden ini jadi kontroversi negatif di tengah masyarakat,” ujarnya.

Agar tidak menjadi polemik berkepanjangan, Luqman meminta pihak Setjen DPR membatalan proyek tersebut.

“Sekali lagi, jika tidak ada penjelasan yang masuk rasionalitas publik, batalkan saja proyek gorden itu,” pungkasnya,

Sebelumnya, Luqman mengaku sudah mengganti gorden rumah dinasnya secara mandiri. Anggaran yang dihabiskan Luqman untuk mengganti gorden hanya sebesar Rp30 juta.

Sebelumnya melalui keterangan tertulis, Senin (9/5/2022), Sekjen DPR Indra Iskandar hanya menjelaskan proses tender gorden puluhan miliar yang dimenangkan oleh penawar tertinggi PT Bertiga Mitra Solusi.

Indra menyebut anggaran puluhan miliar itu tidak hanya untuk gorden, tetapi juga untuk pengadaan vitrase, dan blind di RJA Kalibata dan RJA Ulujami yang terakhir diganti pada tahun anggaran 2010.

“Dengan demikian usia atau masa pemakaiannya sudah 12 tahun sehingga sudah banyak yang lapuk dan rusak. Sejak 2020, sudah banyak permintaan dari anggota Dewan kepada Kesetjenan untuk mengganti gorden, vitrase, dan blind di unit-unit RJA, yang kondisinya sudah tidak layak,” kata Indra.

“Pada tahun anggaran 2022 baru didapatkan alokasi anggaran untuk penggantian gorden, vitrase, dan blind. Namun hanya bisa dialokasikan untuk 505 unit RJA Kalibata,” tambahnya.

Tender pekerjaan gorden dan blind DPR tahun anggaran 2022 dimulai pada 8 Maret 2022 dengan nilai HPS Rp 45.767.446.332.84.

“Pada tahapan pembukaan penawaran tanggap 21 Maret 2022 dari 49 perusahaan yang mengikuti tender ini, hanya ada tiga perusahaan yang memasukkan penawaran,” ujarnya.

Tiga perusahaan tersebut yaitu PT Sultan Sukses Mandiri dengan harga penawaran Rp 37.794.795.705.00 atau di bawah HPS 10,33 persen. Kemudian PT Panderman Jaya dengan harga penawaran Rp 42.149.350.236.00 atau di bawah HPS 7,91 persen, serta PT Bertiga Mitra Solusi dengan harga penawaran Rp 43.577.559.594.23 atau di bawah HPS 4,78 persen.

Masih menurut keterangan Indra, pada tahapan evaluasi administrasi, hanya ada dua surat penawar yang memenuhi persyaratan sesuai dengan dokumen lelang, yaitu PT Sultan Sukses Mandiri dan PT Bertiga Mitra Solusi. Sementara itu, PT Panderman Jaya dinyatakan tidak lulus.

Indra melanjutkan proses evaluasi yang dilakukan dalam penelitian teknis adalah faktor-faktor yang disyaratkan dalam dokumen lelang.

“Apabila hasil penilaian ternyata memenuhi syarat, penawaran tersebut dinyatakan lulus teknis dan berhak untuk disertakan dalam evaluasi biaya,” jelasnya.

Kemudian dilakukan klarifikasi administrasi, teknis, dan harga terhadap dua perusahaan yang lolos tersebut. Pada 1 April 2022, PT Sultan Sukses Mandiri dinyatakan tidak lengkap karena tidak melampirkan pengalaman 50 persen nilai dari HPS dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Sementara itu, PT Bertiga Mitra Solusi dinyatakan lengkap.

“Setelah dilakukan pembuktian kualifikasi pada 4 April 2022 sesuai dengan berita acara klarifikasi dokumen penawaran bahwa penyedia PT Bertiga Mitra Solusi dinyatakan lulus,” tuturnya.

Pada 5 April 2022, pukul 08.00 WIB, panitia melakukan penetapan dan pengumuman pemenang oleh PT Bertiga Mitra Solusi yang menjadi penawar tertinggi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button