Market

Banyak Tantangan, Apindo Yakin Ekonomi Bisa Tumbuh 5,2 Persen


Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani memprediksi tahun ini ekonomi Indonesia di tahun politik tetap bisa menunjukkan pertumbuhan di rentang 4,8% hingga 5,2%.  

Shinta mengungkapkan pelaku usaha yakin ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5% mengacu pada kinerja sepanjang 2023. Meski pada kuartal III/2023 hanya tumbuh 4,94%, dengan percepatan belanja pemerintah di penghujung 2023, ekonomi akan terdorong ke atas 5%.  

Sementara pelaku usaha memproyeksi batas bawah pertumbuhan ekonomi di 4,8% mengingat tensi geopolitik dan ekonomi global cenderung mengalami perlambatan. “Proyeksi rentang pertumbuhan terendah yang melemahh di bawah 5% karena faktor tren perlambatan ekonomi global akibat situasi geopolitik, inflasi, dan suku bunga yang masih tinggi,” ujarnya dalam Outlook Ekonomi dan Bisnis Apindo 2024, Kamis (21/12/2023).  

Asumsinya, dinamika global yang saat ini terjadi berujung pada pengetatan moneter di negara mitra dagang utama ekspor Indonesia, seperti China dan Amerika Serikat.  

Di sisi lain, Shinta melihat suku bunga kredit Tanah Air yang masih tinggi turut berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan meningkatknya biaya operasional pelaku usaha.  Adapun, proyeksi rentang atas yang Apindo proyeksi dengan melihat sektor yang memiliki kontribusi PDB terbesar (leading sectors) akan kembali didominasi oleh sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan dan konstruksi.  

Sektor-sektor tersebut diproyeksikan akan menguasai lebih dari 10% porsi distribusi dalam PDB tahun 2024.  Sektor manufaktur juga masih akan terus berada di level ekspansif, sedangkan transportasi dan pergudangan sektor akomodasi-makan minum akan menjadi sektor dengan laju pertumbuhan terpesat.  

Sektor pariwisata diprediksi dapat merealisasikan target untuk berkontribusi 4,5% dari PDB nasional seiring dengan peningkatan mobilitas kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Untuk inflasi, Shinta memperkirakan pada 2024 akan terjaga di kisaran 3%. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berada di kisaran Rp15.100- Rp15.600 per dolar AS.  

“Proyeksi penguatan didasarkan pada perkiraan inflasi yang terkendali dan kebijakan monter BI tahun 2024 untuk berfokus pada pro-stability. Namun, tren higher for longer yang bertahan sampai pertengahan 2024 masih memungkinkan tergerusnya nilai tukar hingga di atas Rp15.500,” lanjutnya.  

Adapun, ujar Shinta, target dari Apindo ini sejalan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah mencanangkan pertumbuhan ekonomi 2024 sebesar 5,2%. Target yang lebih rendah dari proyeksi tahun ini, di angka 5,3%-5,7% ini sejalan dengan kondisi yang tengah terjadi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button