Market

Bila Direstui DPR, KESDM akan Bagikan Rice Cooker hingga 700 Ribu Unit


Kementerian ESDM merencanakanm untuk menambah program bagi-bagi alat memasak listrik (AML) berupa rice cooker hingga 700 ribu rumah tangga sampai 2025. Tujuannya untuk meningkatkan konsumsi listrik per kapita dan mengurangi impor LPG.  

Kebijakan ini berdasarkan peta jalan transisi energi Dewan Energi Nasional (DEN), program rice cooker ditargetkan untuk 700.000 rumah tangga. Adapun pada 2023 lalu, Kementerian ESDM menargetkan pembagian mesin penanak nasi ini ke 500.000 rumah tangga yang akan rampung pada Januari 2024.

Namun realisasinya baru sebanyak 342.621 unit ke rumah tangga (RT) sasaran.  Angka tersebut sudah 68,5 persen dari yang ditargetkan sebanyak 500 ribu unit pada 2023. Jadi sisanya akan dilanjutkan tahun ini.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu mengakui program bagi-bagi alat memasak listrik ini akan di tambah seiring melihat manfaatnya yang besar.

“Mudah-mudahan (ditambah) harapannya begitu. Namun kalau tahun ini, di APBN Kita memang belum ada. Tetapi kami mendorong DPR supaya anggaran AML diupayakan karena manfaatnya lumayan,” ujarnya ditemui seusai Konferensi Pers di Gedung Ditjen Ketenagalistrikan, Kamis (18/1)/2024. 

Dia memaparkan, program bagi-bagi rice cooker ini diklaim dapat mengurangi impor LPG sehingga meringankan keuangan negara. Kemudian seiring meningkatkan konsumsi listrik, pendapatan PLN dapat bertambah.

Pada bulan Desember 2023 lalu program tersebutg dilakukan Jawa-Bali mencapai 56,30 persen dari target 500 ribu atau menyisakan 192.890 unit.

Sumatera menyusul dengan realisasi 17,82 persen atau 61.040 unit, Kalimantan sebesar 10,30 persen atau 35.307 unit, Sulawesi 10,70 persen atau 36.648 unit, Nusa Tenggara 2,18 persen atau 7.459 unit, Maluku 1,65 persen atau 5.640 unit, dan paling sedikit Papua 1,06 persen atau 3.637 unit.

“Jawa-Bali paling banyak (pendistribusiannya) karena menyangkut kesiapan listrik. Demand-nya (kebutuhan listrik) kan besar. Satu unit itu 300-350 watt,” kata Jisman.

Selain itu, program rice cooker ini juga dilakukan untuk mengurangi konsumsi LPG 3 kilogram yang berasal dari impor. Sasaran program rice cooker gratis pun divalidasi melalui pemerintah desa agar tepat sasaran. “Harus ada surat pernyataan menggunakan LPG 3 kg,” kata Jisman.

Program bantuan rice cooker diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023. Ada lima merk rice cooker yang dibagikan, yakni Cosmos, Maspion, Miyako, Sanken, dan Sekai. Penanak nasi elektrik yang didistribusikan berkapasitas 1,8 hingga 2,0 liter dan berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI) dan hemat energi, serta memenuhi ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button