News

BMKG: Indonesia di Posisi Kedua Dunia untuk Frekuensi Gempa Besar


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan frekuensi gempa bumi terbanyak. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan data STATISTA yang mencakup periode dari tahun 1990 hingga 2024, Indonesia tercatat mengalami 166 kali gempa besar, menempati posisi kedua setelah China yang mencatatkan 186 kali gempa. Daryono menjelaskan bahwa kondisi geografis Indonesia yang memiliki 13 segmen subduksi lempeng dan lebih dari 295 sesar aktif, termasuk yang belum terpetakan, menjadikan Indonesia rentan terhadap aktivitas gempa bumi.

“Banyaknya aktivitas gempa di berbagai tempat akhir-akhir ini masih wajar dan bukan berarti saling picu antar gempa karena memang sumber gempa kita banyak,” kata Daryono mengutip Antara, Jumat (5/1/2024). 

Ia juga mengimbau warga untuk waspada terhadap potensi longsor dan runtuhan batu, terutama di kawasan perbukitan dengan tebing curam, terutama pasca hujan yang dapat meningkatkan risiko ketidakstabilan lereng.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, BMKG telah melakukan berbagai kegiatan edukasi dan penguatan kapasitas. Ini termasuk penyusunan buku-buku sains populer bertemakan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, serta program Sekolah Lapangan Gempabumi dan Tsunami (SLG) dan BMKG Goes to School (BGTS).

“Capaian kegiatan edukasi mitigasi SLG sudah melibatkan sebanyak 37.293 peserta dari 26 lokasi dan kegiatan BGTS mencapai sebanyak 39.157 peserta siswa sekolah di 35 Unit Pelaksana Teknis BMKG di daerah,” ungkap Daryono.

Lebih lanjut, Daryono menyebutkan bahwa hingga tahun 2023, BMKG telah berhasil memfasilitasi sembilan Komunitas Masyarakat Siaga Tsunami di delapan Kabupaten untuk mendapatkan Pengakuan Internasional dari UNESCO sebagai Tsunami Ready Community. Selain itu, 10 Komunitas Masyarakat Siaga Tsunami di empat Kabupaten/Kota telah mendapatkan pengakuan Masyarakat Siaga Tsunami Level Nasional, dengan rencana pengakuan internasional yang akan dilanjutkan pada tahun 2024.

Langkah-langkah yang diambil oleh BMKG ini menunjukkan komitmen serius dalam menghadapi risiko bencana alam, khususnya gempa bumi dan tsunami, serta upaya berkelanjutan dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat Indonesia dalam menghadapi bencana.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button