News

Bongkar Korupsi Tukin Ditjen Minerba, KPK Geledah Sejumlah Rumah di Bekasi

Tim penyidik KPK terus menelusuri dugaan korupsi tunjangan kinerja (tukin) ASN di Direktorat Jenderal Mineral dan Batu bara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Direktur Penyidik (Dirdik) KPK, Asep Agus Rayahu mengatakan, tim penyidik sedang melakukan penggeledahan di sejumlah rumah di wilayah Bekasi. Namun, dia enggan menjelaskan lebih detail jumlah rumah yang disasar serta barang bukti yang didapatkan.

Mungkin anda suka

“Yang saya hapal sekitaran Bekasi, ini terkait tersangka. Enggak ada, cuma beberapa (jumlah rumah yang didatangi),” jawab Asep saat diwawancarai awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu malam (29/3/2023).

Asep bersama tim penyidik KPK bertekad untuk terus menelusuri aliran dana korupsi tukin ASN di Kementerian ESDM. “Metode kita follow the money. Kemana uang itu bergerak kita akan ikuti, seperti bergerak ke atas atau bergerak kesamping, kebawah, ke siapapun. Supaya terang benderang,” tutur Asep.

Ketika dilakukan penggeledahan di Kementerian ESDM, penyidik menemukan kunci apartemen milik petinggi Kementerian ESDM yang terletak di Apartemen Pakubuwono Menteng, Jakarta Pusat.

Asep membantah, uang yang ditemukan tidak sampai puluhan miliar, dan bukan mata uang asing. selain itu, belum ada penangkapan. “Enggak sampai puluhan miliar, sekitar Rp1,3 miliar dalam rupiah. Itu di sana kita tidak melakukan penangkapan,” sanggah Asep.

Kemudian, kata Asep, penggeledahan di lanjutkan ke Depok, Selasa (28/3/2023). Namun, Asep tidak menjelaskan barang bukti yang ditemukan di lokasi. “Belum saya cek temuannya,” jawab Asep.

Saat ini, Asep mengaku, tim penyilidikan KPK masih melanjutkan penggeledahan di sejumlah tempat. Tujuannya ya itu tadi, untuk membongkar aliran dana korupsi tukin sampai ke akar-akarnya.

Masih kata Asep, penyelewengan duit tunjangan kinerja di Ditjen Minerba KESDM ini, dilakukan oleh oknum keuangan Dirjen Minerba dengan modus pelaporan dana fiktif karena typo. “Sebetulnya belum ada terkait Pak Dirjen. Ini di antara orang-orang keuangan disitu oleh keuangan, bendahara dan lainya. Ada kelebihan uang, mereka upayakan bagaimana cara bisa dibagi. Di kita ada gaji pokok, tukin bagi kinerja seperti typo Rp5 juta, ditambah nolnya menjadi Rp50 juta. Ketika uang masuk mereka berdalih itu typo,” tuturnya.

Ke depan, menurutnya, tidak menutup kemungkinan, KPK memanggil Plh Dirjen Minerba, Muhammad Idris Froyoto Sihite untuk dimintai keterangan terkait kasus ini. “Di akhir minggu ini, antara Kamis-Jumat,” ungkapnya.

Namun ia menjawab, kasus ini belum merambat jauh ke Kementerian ESDM dan Dirjen lainnya. “Masih jauh belum ada kaitannya. Sejauh ini perkara di situ, Dirjen Minerba,” kata Asep.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button