Market

Bos OJK Apresiasi Anak Usaha Wilmar Group Bantu Ekonomi Petani

Peran industri sawit dalam memberikan nilai tambah kepada petani, banjir apresiasi. Seperti dilakukan PT Tania Selatan, anak usaha Wilmar Group, konsisten membantu usaha kelompok tani di daerah guna meningkatkan kesejahteraan mereka.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengapresiasi program kemitraan antara Wilmar dengan petani plasma kelapa sawit. Program yang telah dilakukan sejak 1993 itu terbukti mampu mensejahterakan petani sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Kerja samanya (kemitraan) sejak lama, sekitar 1993. Dengan kemitraan ini, petani di daerah bisa mendapatkan nilai tambah. Kehidupan mereka menjadi lebih sejahtera. Artinya apa, perekonomian di daerah juga terungkit,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, dikutip Kamis (10/8/2023).

Ke depan, kata mantan Direktur Eksekutif Dewan Negara Produsen Minyak Kelapa Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), kemitraan seperti yang dikembangkan anak usaha Wilmar Group itu, bisa ditiru industri sawit lainnya. “Skalanya sudah besar. Saya kira, ini sudah bagus dan tinggal dilanjutkan oleh industri sawit lain,” kata Mahendra.

Mahendra betul. PT Tania Selatan, perusahaan sawit yang beroperasi di Desa Purwo Asri, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komiring Ilir (OKI), Palembang, banyak membantu petani setempat.

Seperti disampaikan Yasin Effendy, petani sawit asal Desa Sinar Harapan Mulya, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten OKI, Palembang, bersama tiga temannya, mendirikan Kelompok Usaha Bersama Karya Mandiri Sejahtera.

Untuk mengisi waktu luang, mereka coba-coba membudidayakan jamur merang (volvaria volvacella). Ternyata, hasilnya lumayan. Apalagi setelah mendapat bantuan berupa tandan kosong atau tankos dari PT Tania Selatan, penghasilan mereka naik berlipat-lipat. Karena, bantuan tankos itu menurunkan biaya budidaya sampai 50 persen.

Usaha yang dirintis sejak 2015 itu, terus membesar. Kini, sedikitnya delapan kumbung (rumah jamur) yang mereka kelola. Per bulan, sedikitnya 8 kuintal jamur merang dipanen. Dengan harga jual Rp20 ribu per kilogram, mereka meraup penghasilan Rp16 juta per bulan. Tambahan penghasilan ini, sangat membantu untuk menopang kehidupan mereka.

“Penghasilan dari jamur cukup lumayan sambil menunggu panen. Hasil dari jamur sangat membantu,” kata Yasin yang juga menjabat sebagai ketua Kelompok Usaha Bersama Karya Mandiri Sejahtera.

Dari budidaya jamur, Yasin bisa membiayai sekolah keempat anaknya, hingga perguruan tinggi. Dengan pendidikan tinggi, dia berharap mereka mendapatkan masa depan yang lebih cerah.

Community Development Supervisor PT Tania Selatan, Sunardi Reza menjelaskan, bantuan pasokan tankos masuk program Peningkatan Ekonomi Masyarakat dari perseroan. Merupakan implementasi dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Selain di OKI, pihaknya telah membantu dua kelompok usaha budidaya jamur merang lainnya di Kabupaten Musi Banyuasin dan Banyu Asin. Selain memasok tankos untuk media tanam, perusahaan juga memfasilitasi pembangunan kumbung senilai Rp 5,3 juta per unit.

PT Tania Selatan juga telah melaksanakan pemberdayaan masyarakat lainnya, seperti usaha ikan keramba, budidaya kambing, budidaya ikan belut dan lainnya. “Kami berharap keberadaan perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar operasional kami,” ujar Sunardi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button