Market

Bhima: Gaduh IKN Nusantara Bikin Hengkang SoftBank

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, mundurnya SoftBank dari proyek IKN Nusantara, lantaran resiko politiknya tinggi.

“Mundurnya SoftBank memberi sinyal kepada investor di balik SoftBank bahwa strategi perusahaan akan lebih fokus pada pendanaan startup digital, bukan proyek pemerintahan,” papar Bhima kepada Inilah.com, Jakarta, Sabtu (12/3/2022).

Ada indikasi kuat risiko politik pembangunan ibu kota negara (IKN) cukup tinggi. Terlebih kegaduhan belakangan soal perpanjangan masa jabatan presiden membuat investor memilih wait and see.

“Investasi di IKN bukan hanya jangka pendek, tapi butuh kepastian jangka panjang. Dikhawatirkan risiko politik terkait pemilu akan membuat proyek IKN terkendala, bahkan bisa berhenti total,” tuturnya.

Mengingatkan saja, SoftBank, perusahaan keuangan asal Jepang, batal membenamkan dananya ke dalam proyek IKN Nusantara. Padahal, Presiden Jokowi telah menunjuk CEO Sofbank Masayoshi Son, sebagai komite pengarah di proyek IKN.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Padjaitan sempat sumringah, lantaran SoftBank siap investasi US$100 miliar di proyek IKN Nusantara.

Keputusan SoftBank mundur dari IKN cukup mengejutkan. Berita ini bahkan menjadi Breaking News di media terkemuka Jepang, Nikkei. Tak ada alasan resmi dari SoftBank mengenai hal ini.

“Kami tak akan investasi di proyek ini (IKN), tapi kami akan melanjutkan investasi di Indonesia melalui portofolio perusahaan SoftBank Vision Fund,” tulis pernyataan resmi SoftBank.

 

 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button