Market

Cegah Penyelewengan, Menkeu Janjikan Pengawasan Bansos di Tahun Politik

Rupanya, pemerintah mulai tanggap dengan keresahan masyarakat tentang netralitas dalam pilpres dan pemilu 2024. Khususnya, program bantuan sosial dari pemerintah yang rawan diselewengkan untuk mendukung peserta pilpres tertentu.

Demikian juga Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang menjadi salah satu penanggungjawab dalam kebijakan pengucuran bantuan sosial (bansos) hingga Dana Desa. Dengan banyaknya kekhawatiran rawan disalahgunakan dalam program tersebut di tahun politik, Menkeu pun menjanjikan tetap netral dan murni kebijakan pemerintah.

Menkeu menegaskan ada rambu-rambu khusus dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Menurutnya, tujuan utama penggunaan uang negara itu antara lain mengurangi kemiskinan hingga menurunkan stunting, sesuai target Presiden Joko Widodo.

“APBD maupun APBDes harus mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan prioritas nasional, apakah itu dari sisi pengurangan kemiskinan atau kemiskinan ekstrem, stunting, inflasi, dan investasi,” katanya saat berada di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (9/11/2023) kemarin.

“Itu kita monitor terus dengan data yang semuanya sudah mengetahui, daerah-daerah, dan kemudian dibuat evaluasi berkala. Itu yang menjadi salah satu pegangan sehingga tidak digunakan untuk tujuan-tujuan yang lain (disalahgunakan jelang Pemilu 2024),” papar Menkeu Sri Mulyani.

Ani merinci ada sinergi dari tiga kementerian, yakni Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas, serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam memberikan pedoman penggunaan APBDes. Di lain sisi, Kementerian Dalam Negeri juga memelototi rincian penggunaan APBD oleh para kepala daerah.

Selain itu, ia mengatakan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) dalam situasi tertentu juga diawasi dengan ketat. Ani mencontohkan saat pemerintah membagikan BLT pada saat wabah covid-19 merebak di Tanah Air.

Repotnya, menjelang 2024, Presiden Jokowi justru gencar memberikan bansos, termasuk beras gratis 10 kg hingga akhir tahun ini. Walaupun program ini sejatunya sudah berlangsung sejak Maret 2023.

Bahkan saat ini, ada BLT El Nino sebesar Rp400 ribu untuk 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM). BLT ini khusus dibagikan dalam rangka mendorong daya beli masyarakat di tengah El Nino.

Pada rencana awal, BLT El Nino dibagi dua termin pada November 2023 dan Desember 2023 dengan besaran Rp200 ribu per bulan untuk setiap KPM. Kemenkeu akan menambahkan anggaran Rp7,52 triliun kepada Kementerian Sosial sebagai eksekutor program ini.

Akan tetapi, kini pemerintah akan merapel BLT El Nino tersebut dalam sekali transfer Rp400 ribu. Uang tersebut akan dibagikan ketika urusan administrasi anggarannya selesai.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button