News

Benarkah Hanya Penderita HIV/AIDS yang Berisiko Tinggi Terkena Cacar Monyet?

Tak sedikit yang menyebut jika risiko penularan cacar monyet atau monkeypox akan meningkat seiring dengan keadaan seseorang yang juga mengidap penyakit HIV/AIDS.

Namun, pernyataan tersebut ditepis oleh Roberto Sinto, salah satu dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam diskusinya dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Kamis (19/10/2023).

“Jadi (penyakit) ini bukan menggambarkan orientasi seksual tertentu. Atau juga tentang HIV yang tadi misalnya laporan di dunia memang menyatakan bahwa kasus yang terakhir kali ini di dunia itu 60 persen HIV positif tapi tadi ada 40 persen juga orang yang HIV negatif yang bisa juga terkena (cacar monyet),” kata dokter Sinto.

Sinto sendiri tak menampik, data-data kesehatan dunia memang menunjukkan penyakit monkeypox cenderung menjangkit kelompok tertentu. Baik penderita HIV/AIDS ataupun kelompok LGTBQ, gay atau homoseksual. 

“Nah tetapi sebetulnya penyakit ini penyakit seluruh populasi bisa mengenai siapapun tidak terbatas pada kelompok tertentu tersebut,” paparnya.

Sinto menambahkan, penyakit monkeypox juga tak melulu menjangkit kaum adam alias pria. Pada pengamatannya, beberapa wanita juga sempat terdeteksi terjangkit cacar monyet.

“Wanita juga bisa kena walaupun memang proporsinya jauh lebih banyak pria 90 persen lebih gitu ya. Jadi ini bukan penyakit khusus pada pasien tertentu gitu ya pada jenis kelamin tertentu atau pada demografi tertentu bukan,” tegasnya.

Sebelumnya, Pakar Epidemiologi dari Universitas Griffith Autralia Dicky Budiman menilai pola penyebaran virus cacar monyet atau monkeypox mirip dengan HIV/AIDS.

Itu karena, cacar monyet dapat tersebar melalui pola-pola hidup yang kurang sehat, seperti halnya dalam berhubungan seksual.

“Penyakit dengan karakteristik seperti ini, kalau kita merujuk, hampir mirip dengan pola-pola HIV dalam proses sebaran ata penyebarannya. Sehingga sulit untuk dikendalikan, sulit untuk ditekan,” ucap Dicky kepada Inilah.com.

Dicky melanjutkan, pola berhubungan badan yang tidak sehat, seperti seks bebas termasuk juga hubungan sesama jenis atau gay akan meningkatkan risiko tertular dari virus cacar monyet.

“Penyebaran monkeypox cenderung akan makin meningkat seiring dengan pola perilaku seks bebas, seks berisiko yang menjadi tren di kalangan dewasa muda, anak-anak, remaja maupun baik kalangan perkotaan maupun di daerah,” ucap Dicky.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button