Kantor Media Pemerintah Palestina melaporkan serangan brutal Israel yang nyaris tanpa berhenti selama tiga bulan terakhir sudah menghancurkan 70 persen rumah-rumah di Gaza.
Belum ada detail lebih lanjut, tapi laporan sebelumnya mengatakan lebih dari 200 situs bersejarah dan arkeologi hancur dalam serangan paling menghancurkan dalam sejarah modern.
“Gereja Bizantium, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan serta instrastruktur sipil lainnya rusak hingga ke tingkat tidak bisa diperbaiki. Kata ‘Gaza’ akan tercatat dalam sejarah bersama Dresden (kota di Jerman) dan kota terkenal lainnya yang dibom,” kata pakar politik dari University of Chicago Robert Pape, yang menulis sejarah bom udara, kepada Wall Street Journal, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (1/1/2024).
Dalam dua bulan serangan Israel lebih menghancurkan dibandingkan perang di Aleppo, Suriah antara 2012 sampai 2016, Mariupol di Ukraina atau pengeboman pasukan Sekutu ke Jerman dalam Perang Dunia II. Menewaskan lebih banyak warga sipil dibandingkan operasi militer koalisi yang dipimpin AS melawan ISIS.
Kepada kantor berita Associated Press, Pape mengatakan antara 1942 sampai 1945 pasukan Sekutu menyerang 51 kota-kota Jerman, menghancurkan 40 sampai 50 persen daerah perkotaan. “Gaza salah satu operasi hukuman paling intensif terhadap warga sipil dalam sejarah manusia,” katanya.
“Kini mereka berada di kuartil pertama sebagai operasi pengeboman paling menghancurkan yang pernah ada,” tambah Pape.
“Kini dari luar angkasa Gaza memiliki warna yang berbeda, teksturnya pun berbeda,” kata Corey Scher dari CUNY Graduate Center dan Jamon Van Den Hoek dari Oregon State University kepada Associated Press.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)