News

Dapil di Provinsi Bali Berpotensi Bertambah

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengungkapkan soal potensi bertambahnya daerah pemilihan (dapil) untuk kabupaten/kota di Provinsi Bali.

“Penambahan dapil potensinya ada. Karena ada penambahan alokasi kursi dari 40 jadi 45 untuk dua kabupaten dan bisa jadi di daerah lain juga ada penambahan dapil,” kata Komisioner KPU RI Idham Holik di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (16/12/2022).

Idham mengemukakan hal itu dalam Sosialisasi Pemetaan Daerah Pemilihan (dapil) dan Alokasi Kursi Anggota DPRD Kabupaten/Kota se-Bali untuk Pemilu 2024.

Oleh karena itu, sosialisasi tersebut bakal memaparkan rancangan penataan dapil. Setiap KPU kabupaten/kota akan menawarkan paling banyak tiga rancangan.

“Pertama, rancangan daerah pemilihan yang pernah digunakan pada Pemilu 2019 lalu atau existing district. Lalu kedua dan ketiga adalah rancangan baru,” ujarnya.

Idham menjelaskan, penataan dapil harus disesuaikan pada tujuh prinsip, yakni kesetaraan nilai suara, ketaatan pada sistem pemilu proporsional, proporsionalitas, integralitas wilayah, berada dalam cakupan wilayah yang sama, kohesivitas, dan kesinambungan.

“Saya yakin tujuh prinsip ini sudah dijelaskan secara komprehensif oleh KPU Bali, mudah-mudahan ini dapat dipahami dengan baik,” kata Idham.

Menurut dia, penataan menjadi penting terutama di Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar. Sebab, terjadi penambahan alokasi kursi untuk DPRD tingkat kabupaten/kota.

Penambahan lima kursi di dua kabupaten tersebut terjadi karena adanya penambahan jumlah penduduk dalam Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) untuk semester pertama tahun 2022.

“Penataan dapil tidak sekadar kita otak-atik kecamatan, di Bali semua adalah sarana untuk kita membangun pendidikan politik kepada publik. Pendidikan politik pada publik ini seperti melalui sosialisasi kepada pemilih. Karena demokrasi yang baik adalah demokrasi yang dipenuhi dengan diskursus,” ujarnya.

Pada proses penataan dapil yang berlangsung sejak 14 Oktober 2022 dan akan berakhir 9 Februari 2023 itu, Idham mengaku pihaknya membuka partisipasi masyarakat seluas-luasnya. Pasalnya, semakin banyak publik mengetahui tahapan Pemilu 2024, mereka akan tahu siapa yang harus dipilih.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button