Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengungkapkan bahwa dalam debat cawapres kedua Pilpres 2024 yang berlangsung pada Minggu (21/1/2024) malam di Jakarta, calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, menerima jumlah mention terbanyak di media sosial. Namun, sentimen yang dominan terhadap Gibran di media sosial X adalah negatif.
Dari total 142.469 mentions, sentimen negatif untuk Gibran mencapai 60 persen, sementara positif hanya 33 persen, dan netral 7 persen.
“Ini menunjukkan adanya sentimen yang kurang menguntungkan atau permasalahan yang mungkin sedang dihadapi oleh Gibran Rakabuming di media sosial selama jangka waktu yang ditentukan,” kata Ismail, seperti dikutip dari cuitannya di X, Minggu (21/1/2024) malam.
Beberapa kata kunci yang berkontribusi pada sentimen negatif terhadap Gibran antara lain ‘merendahkan’, ‘menghormati’, ‘gimik’, ‘topik yang diulang-ulang’, ‘menjebak’, ‘cringe’, hingga ‘savage’.
“Kata kunci ‘savage’ justru dianggap negatif karena terkesan sebagai serangan berlebihan. Netizen meminta Gibran untuk menghentikan serangan yang berlebihan tersebut,” ujar Ismail.
Di sisi lain, cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menjadi sorotan positif dengan 80 persen sentimen positif dari total 141.293 mention.
“Kata kunci yang terkait dengan Cak Imin adalah ‘etika’, ‘etika lingkungan’, dan videotron yang dibuatkan untuknya, serta keputusannya untuk tidak jadi ke Rengasdengklok,” tambah Ismail.
Untuk cawapres nomor urut 03, Mahfud MD, dari total 71.429 mention, ia mendapat sentimen positif sebesar 79 persen, negatif 12 persen, dan netral 9 persen.
“Kata kunci dominan untuk Mahfud adalah ‘tidak mau menjawab’, ‘akademisi’, ‘ignoring’, hingga ‘profesor’,” kata Ismail.
Selama debat, Cak Imin dan Mahfud MD menyentil Gibran yang menurut mereka sering melemparkan pernyataan yang tidak substansial dan menggunakan istilah sulit tanpa penjelasan yang cukup. Cak Imin menegaskan pentingnya etika dalam diskusi, sementara Mahfud MD menyebut pertanyaan Gibran sebagai receh dan tidak layak dijawab.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat ini di Jakarta Convention Center (JCC), dengan tema yang mencakup pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa. Debat ini memberikan wawasan penting mengenai bagaimana calon wakil presiden berkomunikasi dan menyampaikan gagasan mereka di depan publik.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)