News

Demo Tolak RUU Kesehatan, Ribuan Nakes dan Dokter Ajukan Sejumlah Tuntutan

Para tenaga kesehatan (nakes), dokter serta mahasiswa menggeruduk kawasan Patung Arjuna Wiwaha atau kerap disebut patung kuda di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2023). Mereka berunjuk rasa secara damai menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan.

Pengunjuk rasa yang berjumlah ribuan ini datang sejak pukul 07.30 wib mengenakan pakaian serba putih dan membawa spanduk. Terungkap, ada sebanyak lima organisasi profesi kesehatan serta mahasiswa yang turut dalam aksi demo tersebut.

Lima organisasi profesi tersebut yaitu Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

Aksi damai yang itu berlangsung atas dasar keprihatinan menyangkut pembahasan RUU Kesehatan yang dinilai terlalu terburu-buru dan tidak menguntungkan nakes di Indonesia.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto mengatakan, ada masalah besar yang harus diselesaikan pemerintah seiring berlangsungnya demo itu.

“Kalau tenaga kesehatan demo berarti ada masalah besar yang harus diselesaikan,” kata Slamet di kawasan patung kuda.

Kemudian Ketua Umum DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah mengungkapkan sederet tuntutan PPNI.

Pertama, PPNI menolak pencabutan UU Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan di dalam pembahasan RUU Kesehatan. Menurut PPNI, mencabut UU Keperawatan sama dengan mencabut roh perawat.

Kedua, PPNI menolak substansi RUU Kesehatan. Alasannya, RUU tersebut ini membuat pelayanan keperawatan menjadi lebih baik.

Ketiga, menuntut pemerintah memberikan perlindungan terhadap hak-hak perawat Indonesia dan masyarakat.

“Aksi ini kami persembahkan kepada pasien atau masyarakat yang telah selamat dalam menghadapi COVID-19. Kita menolak lupa,” kata Harif.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button