Market

Peringkat Ketahanan Pangan RI Naik, Kementan Dapat Pujian

Berdasarkan Global Food Security Index (GFSI), indeks ketahanan pangan Indonesia pada 2022 naik menjadi 60,2. Tahun sebelumnya 59,2. Naiknya indeks ini, tak lepas dari kerja keras Kementerian Pertanian (Kementan).

Asisten Deputi bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kemenko Perekonomian, Muhammad Saifulloh mengungkapkan, pandemi COVID-19, krisis pangan, dan energi sangat memengaruhi indeks ketahanan pangan lndonesia.

“Peringkat ketahanan pangan lndonesia Menurut GSFI meningkat dari skor 59,2 di tahun 2021 menjadi 60,2 ditahun 2022. Secara peringkat juga terjadi peningkatan dari posisi 59 (2021) menjadi 63 (2022). Dari 113 negara,” jelas Saifulloh dalam Outlook Sektor Pertanian 2023 yang digelar Indef secara daring di Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Capaian ini, menurut Saifulloh, tak lepas dari keberhasilan Kementan di bawah kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo. “Kementan berhasil meningkatkan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern, dan gerakan tiga kali ekspor,” tuturnya.

Ke depan, lanjutnya, Kementan perlu lebih fokus untuk membangun balancing trade and food, meski ada perang Rusia dan Ukraina. Tidak boleh ada hambatan akses pangan, termasuk gas untuk pupuk. “Selain itu, perlu pengembangan bahan baku subsitusi pangan, seperti sagu, ketela hingga sorgum,” ungkapnya.

Sedangkan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyebut pertanian punya misi mulia dalam mengatasi climate change. Saat ini, banyak negara resah menghadapi masalah pangan. Mau tak mau, sektor ini harus menjadi perhatian yang lebih serius.

Dia bilang, pangan adalah human right, tidak boleh ada negara yang menurut negaranya saat mengalami masalah pangan. Tidak boleh ada negara yang menutup negaranya yang menyebabkan kerusakan ekosistem pangan yang ada sekarang.

“Sepanjang rakyat bisa menangani sendiri maka berhentilah untuk impor. Kita perlu intervensi yang lebih serius dalam pertanian. Karena penduduk yang besar ini, perlu makan. Bisa apa manusia tanpa makanan. Kekuatan negara ini berada di sektor pertanian, namun jika bergantung pada lahan yang tidak bertambah, tanpa adanya intervensi, ini akan menjadi persoalan ke depan,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut politikus Partai NasDem ini, Kementan mendorong kebiasaan menanam di lahan pekarangan, khususnya di Pulau Jawa. Ini penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, selain juga untuk mengurangi distorsi inflasi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button