Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyebut tiga cara agar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), bisa naik kelas.
“Pertama memastikan bahwa UMKM dia tahu persis apa yang dia kerjakan, dan produknya atau product knowledge. Ketika mereka tahu proses itu, maka assessment dilakukan oleh pemerintah,” kata Ganjar dalam Dialog bersama Kadin di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2024).
“Di situlah, mereka nanti butuh pelatihan, fasilitas, dan yang lainnya. Kedua, akses mudah, KUR (Kredit Usaha Rakyat) dimunculkan,” sambungnya.
Ia pun menceritakan pengalaman ketika memimpin Jawa Tengah (Jateng), yang berujung kepada kolaborasi dengan Bank Jateng.
“Kita buat semacam KUR untuk kita sendiri, 7 persen (bunganya). Itu lah yang menginspirasi ada KUR nasional dari 12 persen turun ke 9 persen, pas diumumkan 9 persen, ini lah akhirnya turun ke 7 persen dan turun ke 6 persen,” terangnya.
Terakhir, yaitu adanya pendampingan untuk percepatan naik kelas para pelaku UMKM. Lagi-lagi Ganjar menceritakan pengalaman kerja sama dengan pengusaha, bahkan meminta bantuan kepada duta besar.
“Saya telepon sendiri, tolong dong dibantu, kita jualan akhirnya Jepang mengusahakan. Mereka minta saya mau semua produknya, tapi tolong dikurasi dulu terus kami akan seleksi,” kata Ganjar.
“Akhirnya masuk, yang masuk makanan, tapi di Prancis tidak, yang Prancis ini macam-macam bisa masuk. Kami tidak bisa kejar sana, kejar sini. Kurang dikit dipersoalkan, problem,” lanjutnya.
Kemudian masalah yang kedua, yaitu berkaitan dengan pajak. “Katanya sudah tax amnesty, (tapi) masih dikejar-kejar. Kemudian saya bilang, kenapa kita tidak melakukan simplifikasi report system. Kalau sudah ada dan itu masuk dalam sistem besar, kan gampang sekali. Kalau sudah bayar tidak bisa ditagih-tagih, ya buka saja,” tegasnya.
Oleh karena itu, jika dirinya menjadi presiden, permasalahan pajak ini akan ia pangkas dengan sebuah aplikasi. “Kalau ada sesuatu, kita akan menyiapkan namanya government super apps, untuk lapor langsung ke presiden,” tandasnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)