Market

Dorong Ekonomi Bergerak Cepat, Kredit Bank DKI Tumbuh Dua Digit

Penyaluran kredit Bank DKI tumbuh double digit sebesar 13,70%, dari Rp33,6 triliun per Maret 2021 menjadi Rp38,3 triliun pada Maret 2022. Komitmen bank milik Pemprov DKI untuk menggerakkan perekonomian tak perlu diragukan.

Hal itu disampaikan Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/4/2022). Romy menyampaikan, “Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh penyaluran kredit pada sektor UMK yang meningkat sebesar 26,1% dari Rp1,40 triliun pada kuartal I-2021, menjadi Rp1,77 triliun pada kuartal I-2022.”

Ke depan, kata dia, Bank DKI akan terus mendorong Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya melalui penyaluran kredit dan pembiayaan kepada pedagang UMKM JakPreneur dan pedagang BUMD Pangan seperti Perumda Pasar Jaya, Food Station, Dharma Jaya. Mulai tahun 2022, Bank DKI juga dipercaya untuk menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp1 triliun kepada pelaku UMKM.

Untuk segmen konsumer, lanjutnya, kuartal I 2022 mengalami pertumbuhan secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 12,8%. Dari Rp13,56 triliun pada kuartal I-2021 menjadi Rp15,3 triliun.

Selanjutnya untuk segmen komersial pada kuartal I 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 19,6%, dari semula tercatat sebesar Rp12,08 triliun pada kuartal I 2022 menjadi sebesar 14,45 triliun.

Sedangkan untuk segmen Syariah, juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,5%, dari semula tercatat sebesar Rp5,94 triliun pada kuartal I-2021 menjadi sebesar Rp6,32 triliun pada kuartal I-2022.

“Pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut ditopang oleh peningkatan kapabilitas SDM di bidang kredit serta penyederhanaan proses bisnis melalui digitalisasi”, ucap Romy.

Secara bertahap, Bank DKI juga terus melakukan perbaikan kualitas kredit yang terjaga dengan baik dimana pada kuartal I 2022, Rasio NPL gross masih terjaga sebesar 3,05%, membaik dibanding periode sebelumnya sebesar Rp3,19%. Dalam memitigasi berbagai risiko yang mungkin dihadapi kedepannya, Bank DKI juga secara konsisten juga terus melakukan peningkatan pencadangan yang ditandai dengan peningkatan coverage ratio Bank DKI menjadi sebesar 160,54% pada kuartal I-2022.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar 34,32% menjadi Rp57,74 triliun pada Kuartal I 2022 dari Rp42,98 triliun pada Kuartal I 2021, sehingga mendorong pertumbuhan total aset Bank DKI sebesar 27,7% menjadi Rp71,13 triliun.

Adapun pada kuartal I 2022, Bank DKI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp198,01 miliar. Perolehan laba bersih tersebut terutama didorong oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 13,5%, dari sebelumnya sebesar Rp629 miliar pada kuartal I 2021 menjadi sebesar Rp713 miliar pada kuartal I 2022.

Adapun pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) tercatat tumbuh sebesar 44,7% dari semula sebesar Rp273 miliar pada kuartal I 2021 menjadi sebesar Rp395 miliar pada kuartal I 2022.

Sedangkan fee based income Bank DKI menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan sebesar 19,6%, dari semula di kuartal I-2021 sebesar Rp97 miliar menjadi sebesar Rp116 miliar.

Romy menambahkan, sebagai bagian dari rangkaian program transformasi 5.0 yang saat ini sedang digulirkan manajemen, Bank DKI juga terus melakukan pengembangan terhadap produk dan layanan perbankan digital yang dimiliki melalui JakOne Community Apps untuk mengakomodasi perubahan perilaku nasabah dan masyarakat yang semakin bergerak ke arah layanan digital.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button